Perempuan


Makhluk aneh yg selalu sukar diselami.
Sosok berhati halus yg selalu sukar dimengerti.
Tiada hentinya mereka dikagumi, namun anehnya selalu saja ada yg berani menyakiti.
Dari pangkuannya lahir sosok2 penggerak sejarah, para pemahat prasasti emas peradaban, para seniman hebat dlm kehidupan.
Tak jarang, dari asuhannya pula tumbuh sosok2 berjubah kesombongan, para penabur paku2 kesengsaraan di atas pijakan umat manusia.
Dari lisannya mengalir deras nasihat2 kehidupan, melecutkan semangat dan inspirasi kebijaksanaan, bertebarlah doa2 kebahagiaan.
Namun dari lidah sebagian dari mereka, juga bisa terluncur kata2 kebencian, umpatan dan makian, hingga kutukan bagi sang durhaka.
Tahukah engkau bahwa ucapan mereka selalu terlahir dari sebentuk perasaan? Yang baik maupun yang menyakitkan, terbetik dari sebuah sumbu bernama hati perempuan.
Janganlah bermain2 dg perasaan perempuan, berhati-hatilah dg bagian yg paling halus itu. Ibarat kaca, sekali pecah akan langsung berderai-derai. Sungguh susah merakit kepingan itu kembali. Kalaupun bisa, bergores luka yg membekas takkan hilang selamanya.
Kerapkali airmata menjadi cahaya di wajah mereka. Sang tegar pun takkan bisa menahan bulir bening itu meski hanya ia tunjukkan kepada Tuhannya saja, tak ada manusia lain yg tahu..
Egoiskah perempuan hingga selalu ingin dimengerti?
Salahkan jika mereka selalu berlindung di balik air mata?
Duhai, bukan salah kalian jika tak pernah bisa memahami wanita,,,
Karena sungguh, mereka pun seringkali tak bisa memahami diri sendiri...

(Referensi : "Ukhti, Hatimu di Jendela Dunia" tulisan Yoli Hemdi. hal.42)

0 komentar:

Posting Komentar