Thanks to me

Bismillah...

Ga kerasa ternyata udh satu tahun gw gabung KIMI (Komunitas Ibu Muda Indonesia), komunitas yg super unik... unik kenapa???? Krn materinya unik, challenge nya unik, beboo (sapaan member KIMI) unik, dan bupon (sapaan buat founder KIMI / Asri Fitriasari) nya jg unik..
Challenge demi challenge gw laluin setiap bulannya dan ini challenge terakhir KIMI angkatan 2018, menulis sebuah blog dengan judul Tnanks to me.. 
Ooowh kata itu sgt menampar gw, kapan ya gw terakhir berterimakasih kpd diri gw, knp selama ini gw acuh dg diri sendiri.. gw kurang mengahargai usaha gw yang selama ini sudah berjuang menjadi pribadi yang lebih baik.. 
Bagaimana orang lain bisa menghargai kita kalau kita sendiri ga bisa menghargai diri sendiri.. berterimakasihlah untuk dirimu dan berdamailah... lihat dirimu di masa lalu dan lihatlah dirimu yang sekarang, Alhamdulillah atas Kuasa dan Kehendak Allah SWT, kamu jauh lebih baik Nuurr..  Thanks to me..

Oya, yang penasaran dg challenge KIMI apa aja yg udh gw laluin selama setaun ini :

1.Beberes
Mulai dari beberes HP, menghapus foto2 memori yang ga penting, hapusin aplikasi2 yang ga penting, sampai beberes semua isi rumah dan membuang barang yang udh ga bisa dimanfaatkan / menyumbangkan barang yang masih bisa dimanfaatkan.. Teruus di dokumentasiin tuh foto before dan afternya.. seruu kann.
 
2.Kontrol dokter gigi
Kebetulan gigi gw perlu discalling dan di tambal.. akhirnya gw pun ke dokter gigi jg pdhl selama ini mager bgt klo disuruh ke dokter.

3.Membaca buku HYGAO
Buku HYGAO ( Hati Yang Gembira Adalah Obat) karangan Sophie Navita adalah buku yang hrs kami baca, direview, dan diupload di medsos ig/fb.. isinya tentang menemukan passion kita, memahami tujuan kita apa, maunya apa, bakatnya apa dan berbahagialah..

4.Ikut workshop atau seminar
Gw dulu ikut seminar Harry Santosa dengan tema Mendidik Anak Sesuai Fitrah, Masya Allah ilmunya sangat bermanfaat bgt..

5.Ketemu bebo KIMI, berprasangka baik.
Ketemu salah satu member KIMI namanya Amaniatus S , ketemu orang baru yang sifat dan cerita masalalunya yang hampir mirip sama gw... Masya Allah, ga ada yg kebetulan..

6.Belajar Cukup
Challenge ini tujuannya biar kita bs hidup cukup, ga berlebihan, membeli apa yang dibutuhkan bukan apa yang di mau. Membuang/menyumbangkan barang yang ga diperlukan. Belajar hidup minimalis pokoknya..

7. Inner Child
Mengingat2 kembali cita2 keinginan masa kecil.. klo cita2 gw waktu kecil itu pengen jadi guru. Walaupun skrg ga kesampean minimal gw bs jadi guru yang baik buat anak2 gw. 

8. Lanjut inner Child

9. September Ceria
Hmm.. dibulan ini ga ada tugas khusus yang penting bebo bahagia. Wkwkwk

10.Belajar Mendengar
Belajar mendengar orang2 disekitar kita.. boleh itu suami, anak, ortu, keluarga, sahabat dll.. Hikmahnya Allah menciptakan 2 telinga dan 1 mulut agar kita bisa lebih banyak mendengar daripada berbicara..

11.Review setahun .. buat blog... Thanks to me.

Itu dia perjalanan gw bersama KIMI selama setaun ini gaes.. hehe

Thanks to me

Bismillah...

Ga kerasa ternyata udh satu tahun gw gabung KIMI (Komunitas Ibu Muda Indonesia), komunitas yg super unik... unik kenapa???? Krn materinya unik, challenge nya unik, beboo (sapaan member KIMI) unik, dan bupon (sapaan buat founder KIMI / Asri Fitriasari) nya jg unik..
Challenge demi challenge gw laluin setiap bulannya dan ini challenge terakhir KIMI angkatan 2018, menulis sebuah blog dengan judul Tnanks to me.. 
Ooowh kata itu sgt menampar gw, kapan ya gw terakhir berterimakasih kpd diri gw, knp selama ini gw acuh dg diri sendiri.. gw kurang mengahargai usaha gw yang selama ini sudah berjuang menjadi pribadi yang lebih baik.. 
Bagaimana orang lain bisa menghargai kita kalau kita sendiri ga bisa menghargai diri sendiri.. berterimakasihlah untuk dirimu dan berdamailah... lihat dirimu di masa lalu dan lihatlah dirimu yang sekarang, Alhamdulillah atas Kuasa dan Kehendak Allah SWT, kamu jauh lebih baik Nuurr..  Thanks to me..

Oya, yang penasaran dg challenge KIMI apa aja yg udh gw laluin selama setaun ini :

1.Beberes
Mulai dari beberes HP, menghapus foto2 memori yang ga penting, hapusin aplikasi2 yang ga penting, sampai beberes semua isi rumah dan membuang barang yang udh ga bisa dimanfaatkan / menyumbangkan barang yang masih bisa dimanfaatkan.. Teruus di dokumentasiin tuh foto before dan afternya.. seruu kann.
 
2.Kontrol dokter gigi
Kebetulan gigi gw perlu discalling dan di tambal.. akhirnya gw pun ke dokter gigi jg pdhl selama ini mager bgt klo disuruh ke dokter.

3.Membaca buku HYGAO
Buku HYGAO ( Hati Yang Gembira Adalah Obat) karangan Sophie Navita adalah buku yang hrs kami baca, direview, dan diupload di medsos ig/fb.. isinya tentang menemukan passion kita, memahami tujuan kita apa, maunya apa, bakatnya apa dan berbahagialah..

4.Ikut workshop atau seminar
Gw dulu ikut seminar Harry Santosa dengan tema Mendidik Anak Sesuai Fitrah, Masya Allah ilmunya sangat bermanfaat bgt..

5.Ketemu bebo KIMI, berprasangka baik.
Ketemu salah satu member KIMI namanya Amaniatus S , ketemu orang baru yang sifat dan cerita masalalunya yang hampir mirip sama gw... Masya Allah, ga ada yg kebetulan..

6.Belajar Cukup
Challenge ini tujuannya biar kita bs hidup cukup, ga berlebihan, membeli apa yang dibutuhkan bukan apa yang di mau. Membuang/menyumbangkan barang yang ga diperlukan. Belajar hidup minimalis pokoknya..

7. Inner Child
Mengingat2 kembali cita2 keinginan masa kecil.. klo cita2 gw waktu kecil itu pengen jadi guru. Walaupun skrg ga kesampean minimal gw bs jadi guru yang baik buat anak2 gw. 

8. Lanjut inner Child

9. September Ceria
Hmm.. dibulan ini ga ada tugas khusus yang penting bebo bahagia. Wkwkwk

10.Belajar Mendengar
Belajar mendengar orang2 disekitar kita.. boleh itu suami, anak, ortu, keluarga, sahabat dll.. Hikmahnya Allah menciptakan 2 telinga dan 1 mulut agar kita bisa lebih banyak mendengar daripada berbicara..

11.Review setahun .. buat blog... Thanks to me.

Itu dia perjalanan gw bersama KIMI selama setaun ini gaes.. hehe

MOTIVASI DAN RENUNGAN....

• Orang-orang yang berlambat-lambat bertindak karena takut salah, telah menjauhi keberhasilan. (Mario Teguh)

• Memaafkan tak bisa mengubah masa lalu, tapi bisa memperindah masa depan. (Fuziani).

• Sang juara sejati adalah mereka yang terus berjuang sampai titik lelah mereka. Bagiku sahabat-sahabat semua adalah para pejuang sejati. Teruslah berbuat amal tanpa harus menonjolkan diri. Seperti jantung yang berdetak, tak terlihat tapi senantiasa memberikan kehidupan. (Siti)

• Yakinlah dari kebaikan yang dilakukan tak satu pun yang luput dari pantauan Allah. Kita tak pernah tahu, kapan balasan kebaikan itu akan kita nikmati. Semuanya datangn dari tempat yang tidak disangka dan duga. Sekecil apapun kebaikan akan member arti bagi mereka yang memerlukan. (Bakharudin Yusuf)

• Menjadi orang penting itu baik, tapi lebih penting lagi menjadi orang baik.

• Ketahuilah bahwa sesungguhnya kewajiban itu lebih banyak dari waktu yang tersedia.

• Saat syahadatku sebatas ucapan. Shalatku sebatas ucapan. Saumku sebatas kewajiban. Hajiku sebatas kebanggaan. Saat itu kesia-siaan terbesar ada pada diriku. Saat islamku sebatas pakaian. Imanku sebatas ucapan. Ihsanku sebatas pengetahuan. Saat itu penipuan terbesar dalam diriku. Saat kematian dianggap hanya cerita. Neraka hanya berita. Siksa hanya kata. Saat itu ada kesombongan terbesar ada pada diriku.

• Pejuang itu tidak boleh kalah. Kalah dengan dirinya sendiri, kalah dengan ambisi. Ketidakberdayaan kalah dengan persaannya. Ia hanya boleh jatuh untuk bangun kembali. Ia hanya boleh lelah untuk bekerja kembali. Ia hanya boleh salah untuk jadi lebih baik. (Bakharudin Yusuf)

• Dakwah adalah pekerjaan paling mulia, proyek masal, karya besar, kunci kebangkitan sejati, warisan para nabi, sebuah warisan yang harus diemban oleh semua orang, yang selalu kukuhkan dan benihnya disemai di segala penjuru alam. Warisa berharga dari pada harta dan intan permata yang dapat mengantarkan kita pada ketinggian derajat disisi Allah. (Bakharudin Yusuf)

• Ketika wajah ini penat memikirkan dunia, maka berwudhulah. Ketika tangan ini letih menggapai cita, maka bertakbirlah. Ketika pundak tak kuasa memikul amanah, maka bersujudlah. Ikhlaskan semua dan mendekatlah padaNya. Agar kita tunduk disaat yang lain angkuh. Agar kita teguh disaat yang lain runtuh. Agar kita tegar disaat yang lain terlempar. (Bakharudin Yusuf)

• Untuk mencapai tujuan dalam perubahan hidup, perhatikanlah pikiran kita, karena pikiran kita akan menjadi perbuatan kita. Perhatikanlah perbuatan kita, karena perbuatan kita akan menjadikebiasaan. Perhatikanlah kebiasaan kita, karena kebiasaan akan menjadi watak kita. Perhatikanlah watak kita, karena watak kita akan menjadi pola piker kita. Sesungguhnya lintasan pikiran itulah yang paling sulit. Karena lintasan pikiran adalah permulaan kebaikan dan kejelekan. Dari lintasan itu lahirlah kemauan-kemauan keinginan-keinginan dan tekad. (Bakharudin Yusuf)

• Jika kesedihan adalah hujan dan kebahagiaan adalah mentari. Maka kita butuh keduanya untuk bisa menghadirkan pelangi. Yakinlah aka nada selalu warna-warna cerah pelangi yang sedang menanti disana. Meski ujian terus mengguyur. Setelah kesulitan pasti ada kemudahan. (Ihda Nova Seprika)

• Mungkinkah dunia yang terlalu menyibukkan ini telah membuat kita lupa dengan visi hidup kita yang sebenarnya? Wahai jiwa, hendak kemana engkau pergi. Pastikah semua yang engkau usahakan di dunia ini bisa menyelamatkanmu dari siksa neraka? Yakinkah semua yang engkau miliki bisa menggantikanmu berjumpa dengannya? (Fitria Leli)

• Amanah itu tidak akan pernah habis sampai berakhirnya usia kita. Setelah selesai satu amanah masih banyak amanah yang lain. Jadi jangan pernah berusaha tuk menghindar. (Ahmad Gumilar)

• Perbedaan orang biasa dan orang hebat adalah orang biasa menganggap amanahnya sebagai rutinitas saja. Berjalan tanpa arah dan output yang jelas, dan hasil yang biasa-biasa saja. Tapi orang hebat adalah orang yang selalu punya visi dalam setiap pekerjaannya dan mencintainya, sehingga dia bersemangat dan selalu member yang terbaik. Bertawakal hanya kepada Allah. (Eli Mulyati)

• Jika ingat nafas-nafas ini adalah amanah maka tidak ada kebaikan yang tidak bisa kita lakukan seperti embun yang bersinar diujung daun, tidak memilih diujung daun mana ia bersinar. (Titin_UNS)

• Jika sendiri jangan merasa sendiri. Ada Allah yang sedang mengawasi. Jika sedih janganlah dipendam di dalam hati, ada Allah tempat berbagi. Jika susah, janganlah menjadi pilu, ada Allah tempat mengadu. Tetap semangat! Yakinlah bahwa Allah tak pernah menyia-nyiakan hambaNya. (Yayi Isni Anggreani)

• Jadilah sumber inspirasi. Jadilah sumber energy. Dengan iman dan kasih saying mu yang selalu berhembus menyebut Asma Allah. Antum membagi kehangatan Iman dan Islam yang selalu antum pelihara. Jangan jatuh ketika yang lain lumpuh. Tapi berlarilah sehingga yang lain bersiap mengikutimu. Allah selalu ada mendampingi umatNya. (Bakharudin Yusuf)

• Dakwah adalah tugas berat bagi para da’i dan kader dakwah. Namun bukan berarti boleh dihindari, karena dakwah disamping menantang sekaligus tugas mulia. Dengan demikian amanah ini mesti dilaksanakan dengan kerja keras, sungguh-sungguh dan perencanaan yang matang. (Bakharudin Yusuf)

• Allah lah yang mampu membuatmu tersenyum walaupun kamu merasa hendak menyerah. Tempat berdo’a ketika kamu kehabisan kata-kata. Untuk tetap tegar meski hatimu telah hancur berkali-kali. Untuk tetap mengerti ketika tidak satu pun yang terlihat member arti. Segala sesuatu menjadi mungkin karena Allah memampukan kita tetap istiqomah. (Annisa Awwaliya Nurfaidah)

• Ya Allah, jika kesibukan dan kelelahan ini membuat Kau jatuh Cinta padaku, maka aku kan berlelah dalam menikmati kesibukkan ini, maka aku akan terus melangkahkan kaki ini, maka akuakan terus mengais nikmat yang kau tebarkan dimuka bumi ini. Aku akan lakukan apapun asalkan bias membuat Kau jatuh cinta kepadaku. Jika manusia bisa jatuh cinta karena simpati dan prihatin yang diberikan karena pengorbanan, maka aku akan berlaku sama dengan ini. Allah aku ingin Kau jatuh cinta padaKu, hingga aku pun demikian. (Fitria Leli)

• Jadikan yang tebal itu iman, yang tipi situ lidah, yang tajam itu akal, yang lembut itu hati, yang ringan itu solat, yang luas itu ilmu dan yang manis itu senyuman. (Gusman Rohmatullah)

• Harta yang paling berharga adalah sabar, teman yang paling akrab adalah amal, pengawal pribadi yang paling wsapada adalah diam, bahasa yang paling manis adalah senyum. (Fuziani)

• Keimanan yang murni, ibadah yang benar, dan mujahadah adalah cahaya dan kelezatan yang Allah curahkan kepada hamba-hamba yang dikehendakinya. Semoga kita adalah hamba-hamba yang dipilih Allah. (Ikhsaniawati Rosadi)

• Malam menyelimutiku bersama mimpi, meluluhkan sejenak peluh dan keluh. Kurengkuh nikmatMu dalam lelap. Rindu aku tuk terjaga mereguk cinta dariMu. Sampaikan aku pada waktuMu Ya Robb! Tunggu aku kala shubuhmu menjelang. Jemput aku dengan RahmatMu di sujudku. Tunjukan aku pada KuasaMu. Rengkuh aku dalam CintaMu. Satukan aku dengan hamba-hambaMu terkasih. (Rini Murni)

• Sesungguhnya orang beriman tak kan bosan meraih manfaat berfikir, tidak putus asa dalam menghadapi keadaan dan tidak akan pernah berhenti berfikir dan berusaha senantiasalah berusaha tuk menjadi yang terbaik. Tapi janganlah merasa menjadi yang terbaik karena Allah Maha Mengetahui segalanya. (Ikhsaniawati Rosadi)

• Teguh adalah nafas rijahul haq (pejuang kebenaran) sepanjang zaman. Mereka tak hanyu di air. Tak hangus di api. Tak melayang di angin. Tak goyah oleh tumpukan harta, kemilau tahta dan rayuan wanita. Kiprah mereka hanya satu. Tetap teguh dalam bergerak dan terus bergerak dalam keteguhan. (Ust. Rahmat Abdullah)

• Seandainya saja ajalku saat ini, tak akan kusesali telah nikmati hari ini sebagai muslim. Begitu besar kasihMu Ya Illahi, yang Kau berikan kepada kami.

• Jangan henti kaki melangkah, jangan sudahi lisan berdo’a, karena mungkin cita yang hendak kau gapai, tempat yang dituju, niat yang diharap, tinggal sekejap berjarak. (Yayi Isni Anggreani)

• Tatkala diberikan beban berat dipunggung kita, janganlah meminta agar beban itu diringankan. Tetapi mintalah kepadaNya agar diberi punggungn yang kuat untuk memikulnya. (Lia Maulida)

• Jika tidur adalah suatu kenikmatan, maka selimutkan jiwa kita dengan syahadatNya. Jika tidur adalah suatu kegelapan maka bangunkan jiwa kita karena sungguh tidur mendekati kematian dan jika tidur adalah suatu mimpi maka jagakan jiwa kita karena sesungguhnya Allah tidak menciptakan kita tuk jadi Sang Pemimpi. (Dewi Sunarti)

• Ketika Akal kembali jernih, nurani kembali bersih dan warna hidup kembali putih. Saat takbit berkumandang di sanubari, kembali jiwa bersujud dalam bahagia, kembali kesucian menukil kalbu. Semoga kita termasuk orang-orang yang meraih kemenangan. (Fitri Sulistiawati)

• Sebaik-baik perkara ialah kalam yang benar, lisan yang fasih dengan wajah yang cerah dan kata-kata lembut yang keluar dari lautan ilmu yang dalam melalui lisan yang berperangai lembut. (Annisa Awwaliyah Nurfaidah)

• Teruslah beramal tanpa harus menonjolkan diri, jadilah seperti jantung yang tak terlihat tapi berdenyut setiap saat dan membuat tubuh menjadi tetap hidup. (Annisa Awwaliyah Nurfaidah)

• Semua orang mempunyai masa. Ketika semuanya terasa menjadi sulit, hiduplah, karena setelah masa itu kita akan menjadi manusia yang lebih baik. (M. Gozali Al Ghifari)

• Tataplah horizon jingga, sendu indah jadikan damai dalam jiwa lembut membelai hembuskan sepoi angin senja. Tapaki mega tuk berganti malam. (Wulan Sari Khoerunisa)

• Ketika orang tertidur, kau terbangun, itulah susahnya. Ketika orang merampas, kau membagi, itulah peliknya. Kentika orang menikmati, kau menciptakan, itulah rumitnya. Ketika orang mengadu, kau bertanggungjawab, itulah repotnya. Makanya tidak banyak orang bersamamu disini, mendirikan imperium kebenaran. (Yayi Isni Anggreani)

• Apakabar hati? Masihkah ia embun, menunduk tawadu di pucuk-pucuk daun? Apakabar iman? Masihkah ia karang berdiri kokoh menghadapi gelombang ujian? Semoga Allah selalu menjaga diri, hati dan imanmu. (Ikhsaniawati)

• Aku hanya bumi, tak bedanya yang dikelilingi debu-debu kosmik yang bergelora. Ketika daya tariknya hamper mengoyak keteguhan hatiku, aku tahu aka nada kalian sahabat-sahabat planetku yang selalu menjagaku dalam orbit ini. Meskipun kontur, suhu dan kehidupan kita berbeda, tapi kita mengorbit “mentari” yang sama. Itulah yangn membuat ku yakin kau selalu bersamaku. (Noyanti Gantini)

• Jangan pernah berhenti membenahi diri sebab sejarah tidak pernah menunggu kesiapan kita. Jangan pernah menunda membekali diri, sebab masalah tidak pernah menunggu keterampilan kita. Jangan pernah merasa cukup terampil, sebab problem hidup akan selalu bertambah. Teruslah berputar, jika tidak, antara kita dan perubahan akan muncul kesenjangan dan gap dinamika yang membuat kita menyesal. (Titin_UNS)

• Jika kau bingung maemilih 2 pilihan, salat istikhoroh membantumu. Jika kau memiliki sebuah keinginan kuat, lakukan salat hajat. Jika kau ingin dimudahkan risky dan kesempatan, dhuha adalah obatnya. Jika kau ingin mendapatkan ketenangan hati dan pikiran, tahajudlah kamu. Allah selalu bersama kita dalam keadaan apapun, dalam waktu apapun. Maha Suci Allah, Dzat Maha Sempurna. Maka berdzikirlah, sujudlah, berdo’alah, rasakan betapa dekatnya Allah dalam dzikirmu, sujud malammu dan do’a-do’a taubatmu. (Anita Sari)

• Beruntunglah orang-orang yang memperhatikan semangat dalam tiap pergantian waktu, menjaga niat tetap dalam kebaikan, menemukan Allah dalam gerak langkahnya dan menjadikan Allah sebagai tujuan akhir hidupnya. (Nur Istamaroh)

• Hiasilah tidurmu dengan tetesan air wudhu. Lelapkan matamu dengan alunan dzikir. Selimuti dirimu dengan kalimat syahadat. Dan alasi tidurmu dengan sepotong do’a. Semoga Allah memberikan kelancaran dalam segala aktivitas. (Wulan Sari Khoerunisa)

• Mau jadi orang SUKSES?? Seleksi tujuan Anda. Urutkan prioritas dan potensi Anda. Komit pada rencana Anda. Siapkan perjalanan Anda. Ekspresikan visi dalam tindakan. Serahkan hasilnya pada Allah.

• Salah satu pengkerdilan terbesar dalam hidup adalah ketika kita membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah. Ketika kemalasan berjalan perlahan-lahan maka kemiskinan segera menyusulnya.

• Yang singkat itu waktu, yang dekat itu mati, yang besar itu nafsu, yang berat itu amanah, yang sulit itu ikhlas, yang mudah itu berbuat dosa, yang abadi itu amal kebajikan, yang akan diinvestigasi itu amal perbuatan, yang akan diaudit itu apa yang kita miliki.

• Muslimah itu anugerah terindah dunia. Ia lembut namun tidak lemah. Mempesona namun bersahaja. Ia tahu bagaimana menjaga kemuliaan dirinya. Ia mengerti bagaimana menjaga akhlaq dan kemuliaannya. Itulah yang membuatnya istimewa dibandingkan wanita lainnya. Ilmunya telah mengangkatnya menjadi permata terindah di dunia. Semoga itu adalah aku dan kamu.

• Ya Robb, entah karena kontrak waktu ku aakan usai, aku sadar setiap hari hidupku berkurang. Namun dari kesadaranku mungkin dari satu lautan hanya setetes air jiwaku merenungi amalanku. Jika aku mampu, akan aku tawarkan hidupku agar diperpanjang kontrakan waktuku. Namun apa dayaku, diriku ini tak ubahnyaseperti air mengalir yang mengikuti wadahnya yang tak kuat melawan arus hidup. Ya Robb, ijinkan aku memperbaiki bekal amalanku supaya aku dapat berani menghadapkan wajahku kepadaMu. (Fatimah_Al-Imarot)

• Hakikatnya ketika lisan ini menyampaikan kebenaran kepada orang lain, sesungguhnya ia sedang menasehati hatinya sendiri. Tidak aka nada ucapan yang berkesan kecuali terucap dari lisan yang hatinya tak mengingkari kebenaran yang akan diucapkan. (Fitria Leli)

• Perjuangan tak kan pernah henti jika kesulitan menjadi sebuah tantangan dan Insya Allah perjuangan itu akan membuahkan hasil yang tak murah harganya baik dimataNya maupun pandangan sang makhluk. Jika jiwa begitu besar maka raga tak akan lelah mengikutinya.

• Ya Allah rahmatilah aku dengan Al-Qur’an dan jadikanlah Al-Qur’an itu untukku sebagai iman, cahaya, petunjuk dan rahmat. Ya Allah ingatkan aku ketika diri dan beri pengetahuan atas kebodohanku. Berikan rizki kepadaku dengan membacanya sepanjang malan dan siang, dan jadikanlah Al-Qur’an itu sebagai hujjah bagiku. (Bakharudin Yusuf)

• Beruntunglah seorang hamba yang menjadikan ibadah sebagai pekerjaannya, akhirat sebagai cita-citanya, mencari penghidupan sebagai bekalnya, maut sebagai kesibukkan pikirannya, tekun dan zuhud sehingga niatnya ikhlas. Ia mematikan kesombongan dan menjadikan keperluannyahanya kepada Robbnya pada saat kesendiriannya ia selalu mengingat kesalahan-kesalahannya. (Bakharudin Yusuf)

• Kesuksesan sejati adalah ketika kita berhasil meyakini bahwa semua yang kita raih adalah titipan Allah. Sehingga membuat kita menjadi tawadhu/rendah hati serta terus menerus membersihkan hati. (Bakharudin Yusuf)

• Rutinitas tanpa ruh ternyata hanya membuat diri ini terbelenggu, terjatuh dan tak bernilai untuk menmaknai bahwa setiap yang kita lakukan bernilai ibadah, diperlukan ruang kesadaran yang lapang. Karena hidup adalah pilihan. Hanya saja sejauh mana kita mampu bertanggungjawab atas keputusan-keputusan yang kita pilih. (Fitria Leli)

• Setiap lelah yang terasa terkadang menggoncangkan tekad. Setiap kesal dari hati seringkali menyulut gejolak jiwa. Tetesan peluh kadang menguji keikhlasan. Setiap perjuangan tidak bertabur bunga, tapi yakinlah Allah akan merindu tiap tapak pejuang yang dijejakkan dengan ikhlas untuk kebaikan. (Fitria Leli)

• Bila dirimu sekarang sedang menunggu seseorang untuk menjalani kehidupan menuju RidhoNya. Bersabarlah dengan keindahan. Demi Allah, dia tidak akan datang karena ketampanan atau kecantikan, kepintaran, dan kekayaan, tapi Allah lah yang menggerakkan batinnya. Janganlah tergesa untuk mengekspresikan cinta kepada dia sebelum Allah mengizinkan. Belum tentu yang kau cintai adalah yang terbaik untukmu. Siapakah yang lebih mengetahui melainkan Allah. Simpanlah segala bentuk ungkapan cinta dan derap hati rapat-rapat. Allah akan menjawabnya dengan lebih indah disaat yang tepat. (Fitria Leli)

• Ya Allah, jadikan aku menjadi sekuntum bunga yang dihiasi dengan klopak akhlaq mulia. Harum wanginya dengan ilmu agama. Cantik karena iman dan taqwa. Namun keindahan dzahirnya ku simpan rapi. Biar menjadi rahasia kekal abadi. Bukan perhatian mata ajnabi, yang menjadi puncak fitnah hati. Ya Allah timbulkanlah duri yang memagari diri, agar diriku terpelihara dari noda duniawi, yang akan menghilangkan keharuman sejati, yang akan memedarkan kecantikan diri. Dibalik kekurangan yang tercipta, bukanlah alas an untuk bermuram durja, karena setiap yang tercipta ada hikmahnya. Ijinkan Ya Allah, agar aku menjadi permata tetap menyinari walau dilumpur hina, tetap berharga walau dimana saja. Buat ummah dan juga keluarga. Ijinkan aku menjadi seindah mawar berduri, yangn menjadi impian muslimah, yang indahnya bukan untuk lelaki tapi permata buat sang suami.

• Jenius adalah 1% inspirasi dan 99% keringat. Tidak ada yang dapat menggatikan kerja keras. Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu dengan kesiapan. (Thomas Alfa Edison)

• Kadang diri merasa hidup sendiri, karena impian adalah harapan yang ku ciptakan sendiri untuk diri sendiri. Memang mudah untuk merasa ku tak butuh bantuan, tapi ternyata begitu sulitnya berjalan sendirian. Sampai akhirnya aku pun sadari dalam hati, bahwa jalan hidup dari awal sampai akhirnya adalah baik-baik saja ketika ku punya seorang teman disisi. Teman yang membantu menemukan kecantikan sejati dalam diri. Hanya ketika diri mau membuka hati dan percaya akan karunia seorang teman. Teman seseorang yang menemani ketika engkau tersesat, takut, melalui puncak dan lembah yang curam, mengktitik, menghargai, yang peduli, yang ada disisi kemanapun diri pergi. Ketika harapanku hancur berkeping-keping, ketika ku merasa sepi, ketika ku tak tau jalan mana yang harus kutempuh, tak ada pertanda kemana ku harus menuju, ku tak sendiri karena ada teman disisi. (Annisa Liviana)

• Sabar mudah ditulis dan diucap, hari dilewati, ruh seperti tergerus terus dilindas dan terlindas denga urusan duniawi. Istiqomah menjadi bernilai mahal, kadang tak berdaya ketika realita berperang dengan nilai prinsip hidup. Padahal kemana semua ini bermuara? (Fitria Leli)

• Wanita sholihah seumpama kuntum mawar syurga. Anggun dibalik perisai ketegasan. Cantik dalam balutan rasa malu. Berbinar dalam tunduknya pandangan. Ia lembut dan tangguh. Ia mempesona meski tak tersentuh. Ia serahkan jiwa dan raganya pada Robbnya, dan suatu saat kepada hati yang diridhoi Tuhannya. (Ikhsaniawati)

• Seseorang bisa jadi masuk kedalam suatu keadaan yang disebut “kelumpuhan analisis” dan menghabiskan waktu berjam-jam untuk tidak melakukan apapun secara fisik kaecuali berdebat secara internal dengan pikiran-pikiran dan emosi mereka. Ketakutan menjadi gagallah yang menyebabkan banyak orang menjadi gagal. Ketika suatu gaasan mental berubah seringkali diuntut perubahan secara emosional fisik dan spiritual. Kekuatan-kekuatan kita seringkalia adalah kelemahan-kelemahan kita dan agar bias menjadi sempurna kita perlu menjadikan kelemahan-kelemahan kita sebagai kekuatb-kekuatan kita. Tetaplah tegas, jangan panic. Perhatikan dan belajarlah dari pengalaman ini. Pengalaman yang kelihatannya buruk ini akan membuatmu kokoh jika kamu bersedia belajar darinya. Perhatikan dan belajarlah sebaik mungkin yang bias kamu lakukan ketika kamu melakukan kesalahan, Satu perbedaan antara orang sukses dengan orang yang biasa-biasa saja adalah berapa banyak kritikan yang bisa mereka terima.

• Jika engkau cinta, dakwah adalah ukhuwah, telaganya akan senantiasa hauskan para pengemban da’wah tuk bias meneguknya. Merasakan manis iman didalamnya. Allah dan Rasulnya telah menjanjikan “KecintaanKu, wajib bagi orang-orang yang saling mencintai karena Aku” ukhuwah yang suci terangkai dari hati-hati yangn suci. Semoga Allah senantiasa mengikatnya hingga janji suci terucap dalam diri saat menemui Illahi Robbi. As-Syahid cita-cita tertinggi. (Fitria Leli)

• Ada kalanya para penyeru kebenaran harus menjadi kepompong. Berkarya dalam diam. Bertahan dalam kesempitan. Tetapi bila tiba saatnya menjadi kupu-kupu, tak ada pilihan kecuali terbang melantun kebaikan diantara bunga, menebar keindahan pada dunia.

• Saudaraku, berbahagialah jika engkau berbeda dengan yang lain. Disaat orang lain acuh dengan umat, engkau curahkan waktu, pikiran, dan tenaga untuk umat. Jika ada yang bertanya kepadamu “Sampai kapankah engkau begini?” kau pun akan menjawab “Sampai kutemui Rabb ku di surga nanti”. Itulah indahnya dakwah , sukses dunia akhirat. Selamat berjuang saudaraku. Dengan keimanan yang kokoh. Dengan amal ihsan karenaNya, karena takkan terasa sedetik, bahkan sebersar dzarah pun apa yang kau lakukan. Allah lah yang menjadi saksi aktivitas kita. Keep istiqomah. (Bakharudin Yusuf)

• Istiqomah : ia adalah gerak yang tak kenal henti. Ia adalah keteguhan yang tak kenal menyerah. Ia adalah bukti kejujuran pengakuan siapa pun yang mengaku bertuhan Allah. (Ust. Rahmat Abdullah)

• Kader adalah rahasia kehidupan dan kebangkitan berbagai umat. Sejarah umat adalah sejarah para kader yang militant dan memiliki kekuatan jiwa serta kehendak. Sesungguhnya kuat lemahnya suatu umat diukur dari sejauh mana kesuburan umat tersebut dalam menghasilkan kader-kader yang memiliki sifat kesatria. (Risalah Hal Nahnu Qaumun “Amaliyun)

• Tahun ibarat 1 pohon, bulan-bulan laksana cabangnya, hari-hari sebagai rantingnya, jam-jam sebagai daun dan nafas kita sebagai buahnya. Barang siapa yang nafasnya selalu dalam ketaatan, maka orang itu telah menanam pohon yang subur dan baik. (Ibnu Qoyim)

• Seorang anak bertanya pada Tuhannya : “Tuhan, kenapa bundaku menangis?” Allah menjawab : “Karena Ibumu seorang wanita. Aku ciptakan ia sebagai makhluk yang sangat istimewa. Aku kuatkan bahunya untuk menjaga putra-putrinya. Aku lembutkan hatinya untuk member rasa aman. Aku kuatkan rahimnya untuk menyimpan benih manusia. Aku teguhkan pribadinya untuk terus berjuang saat orang lain menyerah. Aku beri dia rasa sensitive untuk mencintai putra-putrinya dalam keadaan apapun. Aku kuatkan batinnya untuk tetap menyayangi meski disakiti oleh suaminya sekalipun. Bundamu adalah makhluk yang sangat kuat. Tapi jika suatu saat kau melihatnya menangis, itu karena Aku beri dia air maata yang bisa digunakan sewaktu-waktu untuk membasuh luka batinnya sekaligus memberinya kekuatan baru. Be agood wife & mother. God bles you all mother. (Dinar Nur Inten)

• Seseorang bertanya kepada Robbnya : “Duhai Robb ku, betapa aku telah banyak bermaksiat padaMu, tetapi Engkau tidak pernah memberiku hukman atas semua itu?” Robbnya menjawab : “Betapa banyak Aku telah memberikan hukuman padamu, tapi kau tak pernah menyadarinya. Bukankah Aku telah menghalangimu dari merasakan manisnya bermunajat kepadaKu?”. (Fitria Leli)

• Dan Dia kehendaki kita menjadi bagian dari para pembawa risalahNya yang mulia. Berjanjilah pada Allah dan rasulNya para mu’minin dan para syuhada bahwa kita akan berusaha sekeras mungkin untuk berbuat yang terbaik demi kemulian diin ini, bersama dalam perahu dunia ini. Tetaplah istiqomah ukhti. (Fitria Leli)

• Surga itu disediakan bagi orang-orang yang berjanji kepada Allah untuk menyeru manusia kepadaNya serta sabar dan mengharap balasan dariNya dalam menghadapi segala rintangan yang ditemuinya. (Arjulaini Aras)

• Perhatikanlah, jangan sampai Anda termasuk orang-orang yang dikenal oleh para tetangga dan saudara-saudara Anda sebagai ahli kebaikan, seorang sufi, ahli zuhud, lagi ahli ibadah, padahal keadaanya disisi Allah kebalikan dari hal tersebut. Karena sesungguhnya Allah memberi Anda balasan hanya menurut apa yang Dia ketahui dari Anda, bukan menurut apa yang dikenal oleh manusia. (Yahya bin Mu’adz)

• Bila subuh utuh, pagi tumbuh, hati teduh, tidak angkuh, keluarga tida keruh, maka damai berlabuh. Bila dzuhur teratur, diri jujur, hati tidak kufur, rasa selalu syukur, amal tidak udzur, keluarga akur, maka pribadi makmur. Bila asyar kelar, jiwa sabar, raga tegar senyum menyebar, maka rezeki lancer. Bila magrib tertib, ngaji wajib, wirid jadi karib, jauh dari aib, maka syafaat tidak raib. Bila isya terjaga, malam bercahaya, gelap tak terasa, Insya Allah hidup damai sejahtera. (Yayi Isni Anggreani)

• Ketika hati terasa lemah, kuatkan ia dengan dzikrullah. Ketika masalah terasa mendera, selesaikan ia dengan istikhoroh. Ketika hidup terus susah, lapangkan dengan sedekah. Ketika semua terasa hampa, adukan ia pada Yang kuasa. Ketika semua telah kau coba tutuplah ia dengan berpasrah.

• Nasihat kubur : 1. Aku adalahtempat paling gelap, maka terangilah aku dengan tahajud. 2. Aku adalah tempat yang paling sempit, maka mluaskanlah aku dengan bersilaturahmi. 3. Aku adalah tempat yang paling sepi, maka ramaikanlah aku dengan perbanyak baca Al-Qur’an. 4. Aku adalah tempat binatang-binatang yang menjijikan, maka racunilah dengan amal soleh. 5. Aku adalah tempat Munkar dan Nakir bertanya, maka persiapkanlah jawabanmu dengan perbanyak mengucap “ Lailahaillallah”.

• Hidup adalah pembelajaran, belajar untuk bersuykur meski tak cukup. Belajar untuk ikhlas meski kadang tak rela. Belajar memahami meski tak sehati. Belajar setia meski banyak godaan.

• Cinta bukan mengajarkan kita lemah tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajarkan kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.

• Suami soleh adalah suami teladan dalam ketaqwaan kepada Allah, hingga ia menjadi imam dengan kemuliaan akhlaq, guru kharismatik, orang tua pelindung yang bijak, pangeran yang gagah, pacar yang genit, teman sejati, terkadang kekanak-kanakan, suka bercanda, dan manja. Ia memaksimalkan ikhtiar dan do’a untuk keluarganya adar selamat dari fitnah dunia akhirat. Keluarga baginya pertama tetapi umat baginya utama.

• Dalam kesakitan teruji kesabaran, dalam perjuanngan teruji keikhlasan, dalam ukhuwah teruji ketulusan, dalam tawakal teruji keyakinan, dalam anugerah Ilahi teruji rasa syukur. Hidup akan barokah dan bermakna manakala segalanya diniatkan karena Allah.

BERBAHAGIALAH WAHAI SAUDARAKU...

• Semoga Allah memberi pelangi dalam setiap badai, senyum disetiap air mata, lagu indah disetiap helaan nafas, berkah di setiap cobaan, serta jawaban indah disetiap do’a yang dipanjatkan. (Nisa Rasyida)


• Jika hatimu lelah, basuh peluhmu dengan sabar. Ceritakan dukamu pada ketabahan. Usap air matamu dengan harapan. Jika kamu luka, tetaplah tersenyum karena Allah selalu menyayangiMu. (Fuziani)

• Semoga Allah memberikan kita semua pelangi dalam setiap badai, sebuah senyum dalam setiap air mata, sebuah perlindungan dalam setiap cobaan dan sebuah jawaban dalam setiap do’a. (Bakharudin Yusuf)

• Sesungguhnya kebahagiaan yang hakiki itu terletak pada keridhoan dalam hati, ketenangan pikiran, kelapangan batin , ketentraman jiwa, kistiqomahan akhlaq dan adanya syukur dalam hidup. Semoga kita selalu dapat pertolongan Allah dan keridhoanNya. (Bakharudin Yusuf)

• Dunia ini selalu bersianr oleh wajah yang selalu cerah karena cinta, ada mata menjaga pandangan ada tutur lidah membahagiakan, ada bibir senyum keikhlasan, ada wajah ramah menyejukkan. (Fuziani)

• Ketika langkah hendak terhenti, Ingatlah Allah selalu menanti di surga nan abadi. Ketika raga lelah berjuang, apakah kita berpikir kita telah menang? Ingatlah saudaraku, dunia adalah persimpangan sementara tempat amal para syuhada.

• Orang beriman selalu punya cirri sendiri dalam menata hatinya. Saat mendapatkan kebaikan ia tetap ceria meski fisiknya mungkin lelah, pikirannya kalut, dan jenuh. Tapi tidak dengan hatinya yang selalu yakin bahwa semua itu karena Allah sayang padanya. (Titin_UNS)

• Ada yang mengeluh, merasa jenuh, ingin gugur dan jatuh, ia berkata lelah. Ada juga yang lelah, tubuh penat, tapi semangat kuat, ia berkata Lillah. (Yayi Isni Anggreani)

• Kemuliaan seseorang bukan terlihat pada harta dan rupa. Tapi dari kedekatan hatinya dengan Allah. Jangan pernah merasa hina dan lemah selama iman hadir dalam hati kita. Resah dan gundahlah manakala kita terjauhkan dari ketaatan kepada Allah. Ketauhilah saudariku, bencana yang paling dahsyat adalah rapuhnya iman dalam hati kita.

• Rabb, ajari aku tersenyum meski berat pundak memikul beban. Ajari aku berlapang dada meski banyak hal yang menyesakkanjiwa. Ajari aku rendah hati karena Kau lah Yang Maha Tinggi. Bantu aku bersabar ya Rabb, sungguh pahitnya perjuangan ini tak sebanding dengan manisnya syurgaMu. (Yayi Isni Anggreani)

• Aku meminta setangkai bunga pada Allah, Ia memberiku kaktus berduri. Aku meminta binatang yang lucu pada Allah, Ia memberiku ulat bulu. Aku sempat sedih, protes dan kecewa. Betapa tidak adilnya ini, namun kaktus itu berbunga, sangat indah. Ulat itu tumbuh dan berubah menjadi kupu-kupu cantik. Itulah jalan Allah indah pada waktunya. Allah tidak memberikan apa yang kita harapkan, tapi ia memberi apa yang kita perlukan. Kadang kita sedih, kecewa, marah,tapi Dia yang merajut yang terbaik untuk kita. Semoga kita termasuk orang yang pandai bersyukur. (Rumiati)

• Bukan kebahagiaan yang membuat kita bersyukur, melainkan rasa syukur kitalah yang membuat kita bahagia. (Ela Laelasari)

• Bagaimana mungkin seorang mukmin merasa putus asa dan sedih dalam kehidupannya sedangkan ia memiliki Allah dalam hidupnya,yang dia mencintaiNya dan Allah lebih mencintainya, yang selalu menjaganya I pagi hari, siang hari, dsore hari dan malam hari. Dan melihta dirinya dengan penuh rasa cinta dan kasih. (Titin_UNS)

• Allah punya hadiah untukmu, mau tahu?? Allah member sebuah cahaya untuk kegelapan. Sebuah rencana untuk setiap hari esok. Sebuah solusi untuk semua permasalahan. Sebuah kebahagiaan untuk setiap kesedihan. Dan sebuah kedewasaan untuk setiap ujian hidup. Semangatlah dalam menjalani hidup seberat apapun, yakinlah pasti ada kebahagiaan menantimu.

• Dibalik setiap peristiwa selalu ada hikmah yang lebih berharga bila kita menjadi orang-orang yang sabar. Mungkin Allah memberikan seuatu yang terlihat seperti ujian dan pahit, tapi kalau kita menjalaninya dengan ikhlas, meskipun berat dan sangat tidak mudah, selalu ada hal termanis dan terindah yang akan kita petik suatu saat nanti. (Titin_UNS)

• Bahagialah mereka yang diamnya berpikir, memandangnya mengambil pelajaran, mendengarnya mengambil hikmah dan tindakannya mengenal indahnya ajaran Islam. (Wulan Sari Khoerunisa)

• Ketenangan dan kedamaian diri kan kita dapatkan bukan dri kesendirian, bukan dari kesunyian, tapi kan dir rasakan kala hati ini sepenuhnya pasrah padaNya, relakan ketetapanNya dalam situasi dan kondisi apapun, berusaha kuat dalam atasi tiap ujianNya, tak bergantung pada makhlukNya. Berhentilah bermain, tetapkan langkah, bertaubat sungguh-sungguh selagi Ia masih member kita kesempatan untuk berubah dan menjadi pemenang sesungguhnya. Semoga ia memudahkan kita dalam atasi masa lalu maupun masa yang akan datang. Jangan menghindar, pahami, resapi semua rangkaian ujian yang Ia beri memiliki pola agar kita selalu kembali padaNya. (Annisa Liviana)

• Nikmati setiap dtik waktu yang berdetak dengan istiqomah dan keikhlasan dan akhiri kelelahan hari ini dengan senyuman dan keikhlasan. Selamat bermetamorfosis dalam kepompong dan berubahlah menjadi kupu-kupu indah. (Wulan Sari Khoerunisa)

• Ketika harapan begitu tipis, ketika fisik begitu lelah, ketika merasa sangat tidak berdaya, ketika sekeliling begitu gelap dan tanpa cahaya, ketika itulah hanya Allah yang bisa member semangat. (Fuziani)

• Ketika kehidupan memberimu seribu alasan untuk menginginkan sesuatu pahamilah bahwa Allah punya sejuta tau akan kebutuhanmu. Tutuplah hari ini dengan rasa syukur pada Nya dan hiasai dengan senyum keridhoan. (Fitria Leli)

• Ketika kehidupan memberimu seribu alasan untuk menangis. Tunjukkan bahwa kamu punya sejuta alasan untuk tersenyum. Ketika kamu merasa yang terlemah dalam sebuah episode kehidupanmu, ingatlah bahwa selalu ada orangn yang tersenyum untuk menguatkamu. Senyum secerah mentari pagi dan nikmati sketsa perjalanan dengan hangatnya kesabaran dan penuh kesyukuran. (Nisa Rasyida)

• Jika kita ingin melihat pelangi yang indah maka kita harus bersabar menanti redanya hujan. Yakinlah diri bahwa di setiap kesulitan Allah menyimpan berjuta-juta keajaiban. (Fitria Leli)

• Ketika hati ini rindu dengan kasih sayang, maka janganlah mengharap hal itu dari manusia (makhluk yang penuh dengan kekurangan) tapi berharaplah itu dating dari Allah SWT. Sang pencipta makhluk. Hati yang rapuh akan kuat apabila mengharap segalanya kepada Allah. (Annisa Awwaliyah Nurfaidah)

• Sahabatku, entah apa yang engkau pikirkan saat ini. Entah apa yang kau lihat selama ini. Entah apa yang telah engkau dengar hingga bisikan pikiran dan hati ini. Bahkan entah apa yang kau rasakan saat ini. Ingat! Kau tak sendiri, tetap Semangat dalam menjalani fananya dunia ini. Gapai sejuta harapan. Berharap kau selalu dalam RidhoNya dan bahagia dunia akhirat. (Annisa Liviana)

• Dalam bahagia Allah menyisipkan duka agar kita tau bahwa ada hikmah dibalik sekaan air mata. Dalam harap Allah menyelipkan resah, agar kita sadar untuk mengiringi do’a dengan segenap pasrah. Dalam juang pun Allah meletakkan lelah, agar kita ingat betapa mahalnya harga istiqomah. Tiada Allah ciptakan sesuatu dengan percuma. (Bakharudin Yusuf)

• Manusia akan selalu dihadapkan pada pilihan. Namun apapun pilihan yang disajikan pilih segala sesuatu yang membuatmu semakin taat pada Rabbmu. Pilihlah hal yang kau ikhlas untuk menjalaninya. Pilihlah hal yang membuatmu selalu bahagia. Pilihlah hal yang membuatmu menuju kebaikan. Pilihlah hal yang membuat Rabb mu mencintaimu. (Bakharudin Yusuf)

INDAHNYA UKHUWAH....

• Ya Allah, menjelang malamMu yang indah ini, ingin ku tebar do’a untuk saudaraku. Jadikanlah hari ini wujud hari yang penuh berkah. Jadikan ikhlas dalam setiap hembusan nafasnya, agar setiap aktivitasnya adalah ibadah kepadaMu. Lindungi dia dari hal-hal buruk. Berikan kebahagiaan dengan RidhoMu. (Titin_UNS)

• Selalu ada harapan dalam keyakinan. Selalu ada keteguhan dalam kesabaran. Selalu ada hikmah dalam kesyukuran. Selalu ada do’a dalam cinta. Untuk sahabatku yang tak pernah lelah menuju kebaikan. (Bakharudin Yusuf)

• Sahabatku, mengenalmu begitu banyak ku temukan makna kesabaran. Hampir setiap pertemuan ku selalu temukan tawa, tapi tahukah sahabatku, dibalik tawaku ada kerapuhan yang amat sangat, kesedihan yang coba kusembunyikan, kelemahan yang coba kuhilangkan. Namun sahabatku, aku tetap aku, yang tak lain adalah manusia yang tak lepas dari kehilafan. Maafkan khilafku. (Fitria Leli)

• Ya Allah berikanlah kami kemampuan untuk selalu istiqomah kepadaMu didalam beriman berislam dan berihsan. Mudahkanlah kami dalam meraih husnul khotimah. Semoga Engkau bimbing kami dan saudara-saudaraku untuk saling mengingatkan, mendo’akan dan memperkuat tali persaudaraan sesama muslim. Semoga keberkahan dan kecintaanNya selalu terlimpah untuk kita semua. (Bakharudin Yusuf)

• Ya Rabb, jagalah saudaraku ini, kuatkan kakinya di jalanMu, kuatkan jasadnya dengan rahmatMu, kuatkan ruhnya dengan kasihMu, kuatkan hatinya dengan sabar dan ikhlas, dan buat ia tersenyum hingga kesurga kelak. (Ela Laelasari)

• Sahabat yang baik, apabila ku kesepian hiburlah aku dengan kasih sayangmu, apabila aku mati jangan mandikan aku dengan air matamu.Apabila aku terkubur,kuburlah aku dalam hatimu, bila aku tersesat selamatkan aku dengan nasihat dan do’amu. (Annisa Awwaliyah Nurfaidah)

• Kepada saudaraku yang senantiasa bersabar dalam hidup, yang nafasnya sebuah perjuangan, yang degup jantungnya adalah pengorbanan. Semoga Allah melindungimu. Berdo’alah, semoga kelelahan kita mendatangkan kebaikan. Karena sesungguhnya ada dosa yang tak terhapuskan dengan istigfar, tapi menguap dengan menetesnya keringan perjuangan. (Mia Lestari)

• Ya robb, ketika Kau izinkan adanya ruang terindah untuk orang-orang yang Kau cintai, maka izinkanlah saudaraku ini berada dalam ruang terindahMu itu sampai kelak ke syurgaMu. (Fuziani)

• Tidak ada yang lebih berharga bila bisa memiliki saudara yang bisa saling menjaga. Tidak ada yang lebih indah bila bisa memiliki sahabat untuk saling berbagi keluh kesah. Tidak ada yang lebih terjaga bila bisa memiliki teman yang bisa saling menyayangi dan setia menemani. Dan tak ada yang lebih sempurna bila bisa member dengan keikhlasan dan ketulusan hakiki. (Titin_UNS)

• Indahnya hidup bukan dari seberapa banyak orang mengenal dirimu tapi seberapa banyak orang yang bahagia karena telah mengenal dirimu. (Novita Nuralita)

• Ya Allah, Ya Robb, kuselipkan do’a ini diantara semua ibadahku untuk wanita cantik, tulus, dan bersih hatinya. Wanita kuat, tegar dan teguh. Wanita taat dan solihah. Wanita itu sedang membaca tulisanku. Ya Allah, aku menyayanginya bahkan kebahagiaan dunia akhirat dan derajat yang paling mulia disisiMu. Semoga Allah mengabulkan do’aku dan do’amu. (Titin_UNS)

• Sahabatku,rindu aku menyulurkan sulur-sulurnya ke angkasa. Saling bertemu, menjalin tangga tempat kita meniti. Perjuangan ini di bawah sinaran cintaNya yang tak pernah padam. (Ikhsaniawati Rosadi)

• Rabb, jaga saudaraku ini dalam hidayahMu. Kuatkan pijakan kakinya di jalanMu. Kuatkan jasadNya dengan rahmatMu. Kuatkan ruhnya dengan kecintaan kepadaMu. Buatlah ia tersenyum hingga kelak ke surgaMu. (Bakharudin Yusuf)

• Ya Allah jadikan saudaraku ini kekasihMu. Kabulkan harap pintanya, kuatkan ruh jasadnya untuk mengabdi bergerak dijalanMu. Ingatkan dikala lalai. Hiburlah dikala duka. Pertemukan kami di surgaMu. (Titin_UNS)

• Pagi ini kusapa dengan setangkai do’a untuk insan yang Kau cinta. Robb, cintailah saudaraku dengan rengkuhan Mahabbah pada Mu. Lindungi saudaraku dengan sayap-sayap akhlaq sesuai syariatMu. Bekali kami dalam detik-detik terakhir ini. Jadikan cintaMu sebagai perlindungan kepada kami dari panas nerakaMu. (Titin_UNS)

• Ukhti solehah, sahabat kebanggaanku, 3 tahun terasa begitu singkat. Begitu banyak cerita yang telah kita rangkai bersama. Air matapun menjadi ringan karena hadirnya kalian. Kini kita telah dewasa, kita telah punya jalan masing-masing. Namun tahukah kalian? Kalian telah menempati satu ruang dalam hatiku. Trimakasih untuk setiap kata yang menjelma menjadi asa, setiap do’a yang mewujud menjadi cita. Maaf jika selama kebersamaan, aku belum bias menjadi saudara yang baik. Maaf atas segala hak yang belum tertunaikan. Jangan adukan itu nanti dihadapanNya. Tapi ungkapkan saat ini juga. Aku bangga menjadi bagian dari kalian. Semoga syurga menjadi tempat berkumpul kita lagi. (Fitria Leli)

• Jika hujan turun deras dan lama, coba keluar, hitung dan rasakan tiap tetes hujan yang membasahi dirimu. Sebanyak itulah aku bersyukur mempunyai teman sepertimu. (Rifa Atu)

• Seandainya terkisah dua orang yang saling mencintai karena Allah, yang satu berada di timur, yang lain berada di barat. Pastilah Allah akan mengumpulkan keduanya di hari kiamat. (Ikhsaniawati Rosadi)

• Terimakasih temanku, untuk menjadi dirimu untuk selalu mendampingiku disaat aku membutuhkanmu. Untuk hanya member dan member tanpa menunda. Untuk menjadi seseorang yang aku andalkan dan aku percaya. Kau bagi aku beberapa kebijaksanaan dan membuatku merasa menjadi manusia berguna. Karena kehadiranmu, bersyukur aku selalu dank arena kau adalah temanku, berterimakasih aku selalu. (Nisa Rasyida)

• Malam kian larut. Waktunya tarik selimut. Cuci kaki biar ga ada semut. Jangan denger lagu dangdut. Takut nanti manggut-manggut. Salam dari Si imut. “Bismika Allohumma ahya wa amut”. (Yayi Isni Anggreani)

• Jika aku dapat menarik pelangi, maka aku akan membentuk namamu dan akan aku kembalikan lagi kelangit agar semua orang tau betapa bahagianya aku mengenalmu sebagai sahabat. (Lia Maulida)

• Kutulis namamu dipasir, tapi terhapus oleh ombak. Kutulis namamu dilangit tapi terbawa awan. Kutulis namamu dihatiku, disitulah tersimpan selamanya sebagai sahabatku. (Ikhsaniawati Rosadi)

• Sahabat adalah dia yang menghampiri kita ketika seluruh dunia menjauh. Bukan menghampiri ketika sedang membutuhkan. Karena persahabatan itu seperti mata mengangis, saat mata menangis maka ka nada tangan untuk menghapus air mata itu. Seperti itulah sahabat di saat suka maupun duka. (Dea Nurifawati Falah)

• Apa arti kesibukkan kita dalam dakwah jika ternyata karena kelelahan kita menjadi lemah. Apa artinya kesibukkan kita di jalan dakwah jika ternyata segala rutinitas yang ada hanyalah langkah yang goyah. Apa artinya kesibukkan kita jika ternyata kepekaan kita terhadap sodara kita tak tertata. (Yayi Isni Anggreani)

• Ya Allah, jagalah saudaraku dikala penjagaanku tak sampai kepadanya, sayangi ia dikala rasa sayangku tak mampu merangkulnya dalam dekapan nyata. Muliakan ia dikala penghargaan ku tak terangkum dalam kata yangn sahaja, karena Engkau punya segala yang tak ku punya. Semoga ia selalu dapat menjadi saudaraku di jalanMu hingga akhir kelak. (Dewi Sunarti)

• Cinta,,,cinta untuk saudaraku,,, Saudaraku, aku yakin Allah sellalu menjagamu kala aku tak kuasa bersamamu. Saudaraku, aku yakin Allah akan selalu menyayangimukala sayangku tak mampu merangkulmu, saudaraku aku yakin Allan akan selalu ada untukmu saat ragaku jauh dihadapanmu. Saudaraku, aku yakin Allah sangat mencintaimu melebihi cintaku padaMu. Karena itu, muliakan cintaNya yang begitu besar yang tak mampu aku berikan untuk saudaraku. (Dewi Sunarti)

• Saudaraku, untaian kalimat syukur tak pernah lepas kuucapkan. Akkah masih menghimpun kita dalam kebersamaan dijalan ini. Bersama dalam cita dan harapan. Bersama dalam lantunan do’a dan pinta. Bersama dalam beribadah, bertasbih, dan berdzikir. Semoga kebersamaan ini adalah bakti kesetiaan kita pada petunjukNya. Kebersamaan yang tak pernah lekang oleh panas matahari, kesetiaan yang tak pernah luluh oleh terpaan masa. (Fitria Leli)

• Jika “mata” adalah cahaya maka “hati” adalah “permata”. Saat bahagia merona maka “tawa” adalah “warna”. Jika “senyum” itu ibadah maka “sahabat” sepertimu adalah “anugerah”. (Dewi Sunarti)

• Sahabat, beri aku nasihat tentang buruknya rasa takut dan pengecut. Tentang indahnya tawakal dan sabar. Tentang waktu dan keikhlasan. Bangunkan aku dipersimpangan gelap ini. (Ikhsaniawati Rosadi)

• Ukhuwah itu bukan terletak pada pertemuan, bukan pula pada manisnya ucapan. NAmun ukhuwah itu terletak pada ingatan seseoang terhadap saudaranya dalam do’a yang ia panjatkan.

• Saat tertatih dijalan dakwah, sempat terpikir untuk mundur meninggalkannya. Tapi, teringat perjuangan Rasulullah yang membangun peradaban Islam mulai dari 0 hingga puncak kejayaan. Saat terjatuh dan menangis, ingin berkata “aku tidak sanggup lagi!” tapi teringat semua janji Allah. Jalan Allah bukan indah pada waktunya tapi indah setiap waktu. Aku akan tetap tegak berdiri dijalanNya karena aku yakin aka nada kau yang akan berdiri disampingku untuk bersama-sama melangkah, didepanku untuk menunjukkan jalan benar, dan dibelakangku untuk selalu memberikan support. (Titin_UNS)

• Ukhuwah ibarat satu janji yang dibuat dalam hati. Tak dapat ditulis, tak dapat dibaca, namun takkan terpisah oleh jarak, takkan berubah oleh masa. Sedetik dimata, selamanya dijiwa. (Titin_UNS)

• Ya Allah, Engkau telah anugerahkan manusia-manusia penghuni syurga disekitarku, yang mencintai saudaranya lebih dari ia mencintai dirinya sendiri dan ukhuwah lebih hangat dari mentari pagi. Ku memohon padaMu, jagalah mereka, peluklah mereka dalam kasih sayangMu. (Fitria Leli)

• Sahabatku, karena kita adalah mujahid dan karena kita adalah saudara, izinkan au menjadi orang yang terdekat untukmu, ,elalui suka dan duka bersama, saling meneguhkan dalam kebaikan, saling mengingatkan dikala khilaf. Sampai Allah menggoreskan takdirnya, saat kita harus memenuhi janjiNya, saat kita menjadi syuhada kebanggaanNya dan saat kita bersama di JannahNya. (Fitria Leli)

• Sahabat itu pinter matematika, dia bias menambah kegembiraan, bias mengurangi kesedihan, dia bias membagi suka duka bersama, dia juga bias mengalikan semangat menjadi berlipat ganda. (Rini Murni)

• Hening malam baluti insane-insan yang tengah tertidur lelap. Jagalah mereka duhai Penguasa Malam, Pemeluk Mimpi, Penguasa Jagad, semoga dalam mimpi pun AsmaMu senantiasa tercatat di lubuk hati mereka. (Syifa)

• Karena pertalian ini tak terbeli dank arena ikatan ini tak bertepi, hingga saatnya tiba, hingga semua tinggal cerita, sungguh kita tak pernah tahu. Robb, kuatkan pertalian ini teguhkan tapak kaki kami untuk terus melangkah di jalan dakwah suci. (Yayi Isni Anggraeni)

• Jika hati adalah istana maka cinta adalah singgasana. Ketulusan adalah mahkota, kesetiaan menjadi piala. Jika senyum adalah permata, maka kamu adalah tahta terindah yang tak akan pernah sirna sampai kapanpun. (Rini Murni)

• Aku mengenalimu melalui satu nama, memahamimu melalui satu renungan, mengingatmu melalui satu kenangan, menyayangimu melalui satu ukhuwah. Sungguh aku menyayangimu karena satu cinta, karena Allah. (Fitria Leli)

• Semoga hari ini Allah beserta para makhlukNya yang mulia senantiasa memudahkan langkah kakimu untuk selalu tegap melangkah menapaki jalan yang sama yang telah ditempuh Rasul beserta para sahabatnya. Semoga kuatnya azzam yang tertanam duhati menjaga semangat juangmu untuk tetap istiqomah dijalanNya. Semoga Allah memudahkan kepakan sayapmu untuk semakin dekat denganNya. (Titin_UNS)

• Ukhuwah! Ya, itulah rahasianya.Rahasia dari ketegaran seorang kader dakwah. Rahasia dari konsistensi seorang aktivis dakwah. Diperjalanan dakwah ia ditemani oleh orang-orang yang selalu mengingatkannya. Tatkala cobaan merenungkan jiwanya maka teman itu hadir membawa setetes embun kehidupan. Teman itu memberikan semangat kembaliuntuk mengarungi kehidupan saudaraku. Kini bayangkanlah wajah saudara seperjuanganmu dan katakana padanya Ana uhibbukilillah. (Hasmawati)

• Aku menyayangimu lebih dari yang kau tau, hanya sebagian kecil yang kutampakkan kepadamu, sedangkan yang lebih besar kutitipkan padaNya agar kelak, ketika ku tak lagi dissampingmu, rasa saying itu tetap bias kau rasakan. Rasa saying yang tumbuh karena kita mempunyai kesamaan dalam mencintai, amencintai Zat Yang Maha Mencintai. (Fitria Leli)

• Bila cinta harus berakhir dengan kesedihan jangn pernah menyesal dengan sebuah pertemuan. Karena orang yang membuatmu sedih adalah orang yang pernah membuatmu bahagia. Ketika hidup memberiku seratus alasan untuk menangis, kau dating membawa seribu alas an untuk tersenyum. Sayangku padamu seperti udara, tak berhenti sebelum aku berhenti menghirupnya. (Nenden)

• Andaikan da’wah ini bias tegak dengan seorang diri, tidak perlu Musa mengajak Harun dan tak perlu juga Rasulullah mengajak Abu Bakar menemaninya Hijrah. Meskipun pengemban da’wah itu seorang alim, faqih, dan memiliki azzam yang kuat, tetap ia manusia lemah dan selalu membutuhkan saudaranya. Karena itu jagalah saudaramu, janganlah engkau sia-siakan ia, karena ia adalah mungkin orang yang selalu mendo’akanmu dalam setiap langkah-langkahmu. (Hasmawati)

• Setangkai ukhuwah berawal dari setitik benih cinta, kebersamaan adalah magnet perkatnya. Ketulusan do’a menjadikannya berbuah pengorbanandan bermakna keistiqomahan. (Titin_UNS)

• Ya Allah, yang sedang membaca tulisan ini adalah saudaraku, yang sangat baik padaku. Berkahilah beliau Ya Allah. Limpajhkan rizkimu padaNya. Bahagiakan beliau. Kuatkan Imannya. Berikanlah beliau kenikmatan ibadah. Perkayalah beliau dengan ilmu. Hiasilah hatinya dengan kesabaran, dan kasih saying. Muliakanlah wajahnya dengan ketaqwaan dan perindah fisiknya dengan kesehatan. Mudahkanlah semua urusannya. Ampunilah dosa dan kesalahannya. Jadikan beliau ahli surgaMu. (M. Farid Susanto)

• “Hohoemi wa kokoro to karada no tokkoyaku” . Senyum adalah obat khusus bagi pikiran dan tubuh yang terluka. Selamat memulai hari dengan syukur, sabar, dan tawakal. Moga kita selalu dijadikanNya yang selalu berbagi hal baik pada sesama manusia, termasukberbagi senyum. Semoga Allah selalu mencintai kita, karena ukhuwah yang kita jaga. (Bakharudin Yusuf)

• Jika kau dulu pernah berkata, ka nada suatu masa kita akan berjalan dipeta hidup masing-masing, dimana jalan yang tempuh tak lagi sama. Dan kini, masa itu akan segera datang. Berat rasannya untuk menjalaninya. Tak jarang ada keraguan akan kekuatan diri sendiri ketika harus berjalan masing-masing. Semoga kebersamaan yang pernah ada menjadi bekal yang cukup untuk menempuh perjalanan yang panjang dan sepi. Karena hadirmu dalam sepenggal episode kehidupan cukup menghidupkan ruang hati yang sempat kosong. Dengan atau tanpa dirimu, perjalanan ini harus tetap ku lanjutkan. Tetaplah pada komitmen awal persaudaraan ini, bahwa kita akan kembali bertemu di surgaNya. Ingatlah pada janji persahabatan kita, bahwa kita kan tetap menjadi sahabat selama kita berada di jalan keimanan. Ingatkan aku, jika aku menjadi tak seperti yang kau kenal. (Fitria Leli)

• Ukhuwah dalam bingkai akidah menjadikan kita lebih indah dalam bersahabat. Lebih arif ketika marah. Lebih bijak ketika kecewa. Lebih memaafkan ketika terluka. Lebih bersyukur ketika bahagia. Terimakasih untuk tetap menjaga ukhuwah. Semoga Allah senantiasa memberikan keridhoanNya kepada kita semua. (Bakharudin Yusuf)

• Malam ini sebaris do’a menyapamu sahabatku, semoga Allah mengabulakn do’a-do’amu, mewujudkan segala harapan dan cita-citamu, meluaskan ilmu dan rizkimu, memberkahi umurmu, menggugurkan dosa-dosamu, memuliakan wajahmu, meninggikan derajatmu di dunia dan akhirat, menempatkanmu di Jannatu’and bersama orang-orang yang diridhoiNya. (Titin_UNS)

• Sahabatku, jika ukhuwah itu ibarat “pelangi” mungkin aku hijau, engkau biru, dia kuning, dan mereka merah ataupun jingga. Ketahuilah kita memiliki keindahan tersendiri, tapi semakin sempurna jika kita mewarna bersama dalam sebentuk “pelangi ukhuwah”. Semoga Allah menguatkan kebersamaan kita untuk saling mengingatkan dan mendo’akan. (Titin_UNS)



----Terimakasih saudara-saudaraku atas SMS taujih yang kalian kirimkan. Jazakumullah khoiran katsiran----





Karakteristik Ajaran Islam

Oleh : Dr. Yusuf Qardhawi

Dr. Yusuf Qardhawi dalam bukunya Khasaais Al-Ammah Lil Islam menyebutkan bahwa karakteristik ajaran Islam itu terdiri dari tujuh hal penting yg tidak terdapat dalam agama lain dan ini pula yg menjadi salah satu sebab mengapa hingga sekarang ini begitu banyak orang yg tertarik kepada Islam sehingga mereka menyatakan diri masuk ke dalam Islam. Ini pula yg menjadi sebab mengapa hanya Islam satu-satunya agama yg tidak “takut” dgn kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena itu ketujuh karakteristik ajaran Islam sangat penting utk kita pahami.
1. Robbaniyyah. Allah Swt merupakan Robbul alamin disebut juga dgn Rabbun nas dan banyak lagi sebutan lainnya. Kalau karakteristik Islam itu adl Robbaniyyah itu artinya bahwa Islam merupakan agama yg bersumber dari Allah Swt bukan dari manusia sedangkan Nabi Muhammad Saw tidak membuat agama ini tapi beliau hanya menyampaikannya. Karenanya dalam kapasitasnya sebagai Nabi beliau berbicara berdasarkan wahyu yg diturunkan kepadanya Allah berfirman dalam Surah An-Najm 3-4 yg artinya “Dan tiadalah yg diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya ucapan itu tiada lain hanyalah wahyu yg diwahyukan .”
Karena itu ajaran Islam sangat terjamin kemurniannya sebagaimana Allah telah menjamin kemurnian Al-Qur’an Allah berfirman dalam Surah Al-Hijr 9 yg artinya “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur’an dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.”
Disamping itu seorang muslim tentu saja harus mengakui Allah Swt sebagai Rabb dgn segala konsekuensinya yakni mengabdi hanya kepada-Nya sehingga dia menjadi seorang yg rabbani dari arti memiliki sikap dan prilaku dari nilai-nilai yg datang dari Allah Swt Allah berfirman dalam Surah Al-Imran 79 yg artinya “Tidak wajar bagi manusia yg Allah berikan kepadanya Al kitab hikmah dan kenabian lalu dia berkata kepada manusia ‘hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah’ tapi dia berkata ‘hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani krn kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan kamu tetap mempelajarinya.”
2. Insaniyyah. Islam merupakan agama yg diturunkan utk manusia krn itu Islam merupakan satu-satunya agama yg cocok dgn fitrah manusia. Pada dasarnya tidak ada satupun ajaran Islam yg bertentangan dgn jiwa manusia. Seks misalnya merupakan satu kecenderungan jiwa manusia untuk dilampiaskan karenanya Islam tidak melarang manusia utk melampiaskan keinginan seksualnya selama tidak bertentangan dgn ajaran Islam itu sendiri.
Prinsipnya manusia itu kan punya kecenderungan utk cinta pada harta tahta wanita dan segala hal yg bersifat duniawi semua itu tidak dilarang di dalam Islam namun harus diatur keseimbangannya dgn keni’matan ukhrawi Allah berfirman dalam Surah Al-Qashash 77 yg artinya “Dan carilah pada apa yg telah dianugerahkan Allah kepadamu negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu di dunia dan berbuat baikklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi ini. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yg berbuat kerusakan .”
3. Syumuliyah. Islam merupakan agama yg lengkap tidak hanya mengutamakan satu aspek lalu mengabaikan aspek lainnya. Kelengkapan ajaran Islam itu nampak dari konsep Islam dalam berbagai bidang kehidupan mulai dari urusan pribadi keluarga masyarakat sampai pada persoalan-persoalan berbangsa dan bernegara.
Kesyumuliyahan Islam tidak hanya dari segi ajarannya yg rasional dan mudah diamalkan tapi juga keharusan menegakkan ajaran Islam dgn metodologi yg islami. Karena itu di dalam Islam kita dapati konsep tentang dakwah jihad dan sebagainya. Dengan demikian segala persoalan ada petunjuknya di dalam Islam Allah berfirman dalam Surah An-Nahl 89 yg artinya “Dan Kami turunkan kepadamu al kitab utk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yg berserah diri.”
4. Al Waqi’iyyah. Karakteristik lain dari ajaran Islam adl al waqi’iyyah ini menunjukkan bahwa Islam merupakan agama yg dapat diamalkan oleh manusia atau dgn kata lain dapat direalisir dalam kehidupan sehari-hari. Islam dapat diamalkan oleh manusia meskipun mereka berbeda latar belakang kaya miskin pria wanita dewasa remaja anak-anak berpendidikan tinggi berpendidikan rendah bangsawan rakyat biasa berbeda suku adat istiadat dan sebagainya.
Disamping itu Islam sendiri tidak bertentangan dgn realitas perkembangan zaman bahkan Islam menjadi satu-satunya agama yg mampu menghadapi dan mengatasi dampak negatif dari kemajuan zaman. Ini berarti Islam agama yg tidak takut dgn kemajuan zaman.
5. Al Wasathiyah. Di dunia ini ada agama yg hanya menekankan pada persoalan-persoalan tertentu ada yg lbh mengutamakan masalah materi ketimbang rohani atau sebaliknya. Ada pula yg lbh menekankan aspek logika daripada perasaan dan begitulah seterusnya. Allah Swt menyebutkan bahwa umat Islam adl ummatan wasathan umat yg seimbang dalam beramal baik yg menyangkut pemenuhan terhadap kebutuhan jasmani dan akal pikiran maupun kebutuhan rohani.
Manusia memang membutuhkan konsep agama yg seimbang hal ini krn tawazun merupakan sunnatullah. Di alam semesta ini terdapat siang dan malam gelap dan terang hujan dan panas dan begitulah seterusnya sehingga terjadi keseimbangan dalam hidup ini. Dalam soal aqidah misalnya banyak agama yg menghendaki keberadaan Tuhan secara konkrit sehingga penganutnya membuat simbol-simbol dalam bentuk patung. Ada juga agama yg menganggap tuhan sebagai sesuatu yg abstrak sehingga masalah ketuhanan merupakan kihayalan belaka bahkan cenderung ada yg tidak percaya akan adanya tuhan sebagaimana komunisme. Islam mempunyai konsep bahwa Tuhan merupakan sesuatu yg ada namun adanya tidak bisa dilihat dgn mata kepala kita keberadaannya bisa dibuktikan dgn adanya alam semesta ini yg konkrit maka ini merupakan konsep ketuhanan yg seimbang. Begitu pula dalam masalah lainnya seperti peribadatan akhlak hukum dan sebagainya.
6. Al Wudhuh. Karakteristik penting lainnya dari ajaran Islam adl konsepnya yg jelas . Kejelasan konsep Islam membuat umatnya tidak bingung dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam bahkan pertanyaan umat manusia tentang Islam dapat dijawab dgn jelas apalagi kalau pertanyaan tersebut mengarah pada maksud merusak ajaran Isla itu sendiri.
Dalam masalah aqidah konsep Islam begitu jelas sehingga dgn aqidah yg mantap seorang muslim menjadi terikat pada ketentuan-ketentuan Allah dan Rasul-Nya. Konsep syari’ah atau hukumnya juga jelas sehingga umat Islam dapat melaksanakan peribadatan dgn baik dan mampu membedakan antara yg haq dgn yg bathil begitulah seterusnya dalam ajaran Islam yg serba jelas apalagi pelaksanaannya dicontohkan oleh Rasulullah Saw.
7. Al Jam’u Baina Ats Tsabat wa Al Murunnah. Di dalam Islam tergabung juga ajaran yg permanen dgn yg fleksibel . Yang dimaksud dgn yg permanen adl hal-hal yg tidak bisa diganggu gugat dia mesti begitu misalnya shalat lima waktu yg mesti dikerjakan tapi dalam melaksanakannya ada ketentuan yg bisa fleksibel misalnya bila seorang muslim sakit dia bisa shalat dgn duduk atau berbaring kalau dalam perjalanan jauh bisa dijama’ dan diqashar dan bila tidak ada air atau dgn sebab-sebab tertentu berwudhu bisa diganti dgn tayamum.
Ini berarti secara prinsip Islam tidak akan pernah mengalami perubahan namun dalam pelaksanaannya bisa saja disesuaikan dgn situasi dan konsidinya ini bukan berarti kebenaran Islam tidak mutlak tapi yg fleksibel adl teknis pelaksanaannya.
Dengan demikian menjadi jelas bagi kita bahwa Islam merupakan satu-satunya agama yg sempurna dan kesempurnaan itu memang bisa dirasakan oleh penganutnya yg setia.

Membina Angkatan Mujahid

RESENSI BUKU
JUDUL BUKU : Membina Angkatan Mujahid
(Studi Analitis atas Konsep Dakwah Hasan Al-Banna dalam Risalah Ta’alim)

JUDUL ASLI :
Fi Afaqit Ta’alim, Dirasati Fi Da’watil Ustadz Hasan Al Banna wa Nazhariyatil Harakah Fiha mim Khilali Risalatit Ta’alim

PENGARANG : Sa’id Hawwa 
PENERBIT : Intermedia, Solo
JUMLAH HAL : 264 Hal
CETAKAN : ke V, 2005
PENERJEMAH : Abu Ridho Lc & Wahid Ahmadi
 
Buku ini berisi bagaimana menghayati Risalah Ta’alim yang merupakan salah satu peninggalan paling berharga Hasan Al-Banna. Juga merupakan buah pandangan yang bernas dan jitu terhadap perjalanan sejarah, realitas umat dan pemahamannya yang akurat tentang nash-nash syariah, dan terkandung pula nilai filosofi yang teramat dalam. Dari sinilah Sa’id Hawwa merasa perlu untuk menyusun buku ini sebagai sejarahnya.
Pada bab-bab awal, penulis terlebih dahulu membedah jati diri gerakan jamaah
Ikhwanul Muslimin (IM). Bab berikutnya memahami tujuan IM, yakni tujuan akhirnya
adalah Tegaknya Daulah Khilafiah Islamiyah, serta dunia seluruhnya hanya tunduk
kepada ALLAH SWT, kemudian dijelaskan sarana-sarana untuk mencapai tujuan
tersebut.
Bab selanjutnya yang paling penting, yakni Risalah Ta’alim dan sendi-sendi
pembentukan pribadi Islam, yang terdiri dari dua bagian, bagian pertama rukun bai’at,
kemudian diiringi dengan kewajiban-kewajiban seorang Mujahid.

Gerakan IM didirikan oleh Hasan Al-Banna di Mesir pada tahun 1928.
Keberadaan IM sesungguhnya menuntut pembaharuan Islam, baik di bidang ilmu, amal
maupun realitasnya. Kelangsungannya di sisi lain juga membangkitkan permusuhan
kepada Islam. Atas dasar itulah, demi Islam, wujud dan kelangsungannya, harus lahir
gerakan yang dapat mewujudkan cita-cita Islam. Semua itu merupakan kewajiban yang
telah ditetapkan oleh Allah SWT. Orang-orang muslim yang sering bertanya, “Untuk apa
Ikhwanul Muslimin (IM)?” hendaknya bertanya, “Apa yang akan terjadi tanpa Ikhwanul
Muslimin?
Rasulullah SAW bersabda kepada Hudzaifah,”Hendaklah kamu komitmen
bersama jamaah kaum muslimin dan imamnya”.(HR. Bukhari Muslim).
Salah satu prinsip dasar yang tidak boleh diabaikan oleh seorang muslim adalah
bahwa umat Islam harus mempunyai jamaah dan imam. Kewajiban utama setiap muslim
ialah memberikan kesetiannya kepada jamaah dan imamnya. Inilah kunci pertama untuk
memahami persoalan Ikhwanul Muslimin (IM). Sungguh, gagasan tentang jamaah
Islamiyah telah dilupakan oleh banyak orang, dan jalan yang benar untuk menuju ke sana
pun telah hilang. Maka Allah SWT, menganugrahkan nikmat-Nya kepada Imam Hasan
Al-Banna untuk meretas jalan yang sempurna, menuju terwujudnya jamaah dan imamah
berlandaskan berbagai faktor yang dibutuhkan, untuk tujuan tersebut dan tindakan nyata
untuk mencapainya.
Tanggung jawab terbesar kita adalah melakukan tajdid (pembaharuan) dan naql
(alih generasi), yakni pembaharuan ajaran Islam dan proses perubahan terhadap pribadi
muslim dari satu kondisi ke kondisi yang lain, dan perubahan umat Islam dari satu fase ke
fase yang lain.
1. Tentang Ikhwanul Muslimin (IM), melalui penjelasan Ustadz Hasan Al-Banna,
didapati dua fenomena: Pertama, Ikhwan sebagai sebuah jamaah yang
memusatkan perhatian pada pelayanan umum. Ia ikut bersama-sama dengan
semua jamaah Islam yang ada untuk berkhidmat kepada masyarakat umum
dengan berbagai sarana; Kedua, Ikhwan sebagai sebuah gerakan pembaharuan.
Hasan Al-Banna telah memfokuskan perhatiannya pada fenomena yang kedua ini,
karena aspek inilah yang terpenting. Diantara fenomena pembaharuan dalam
gerakan ini ialah Ikhwan memahami betul berbagai kebutuhan amal Islami

dewasa ini, yang selama ini diabaikan oleh umat Islam sendiri. Islam memerlukan
gerakan yang menyeluruh, yang menjadikan seorang muslim biasa merasakan
bahwa dirinya muslim, merasakan bahwa kita hidup bersama-sama, juga
merasakan keterikatan secara umum dengan Islam dan kaum muslimin, serta
merasakan pula ikatan khusus dengannya.
2. Mengubah umat sebagai prolog dari proses mengubah dunia. Tanggung jawab
pertama Jamaah atau pimpinanya adalah mengubah kondisi pribadi muslim dan
selanjutnya kaum muslimin. Orang muslim kini lemah rasa keIslamannya dan
lemah pula emosi penisbatan dirinya kepada Islam, selain itu juga lemah
perasaannya bahwa ia adalah bagian dari umat Islam. Karena itu, pekerjaan
pertama kita adalah membangkitkan perasaan muslim tentang eksistensi
keislamannya dan eksistensi kejamaahannya.
Dalam Risalah Ta’alimnya, Hasan Al Banna menyatakan,”Adapun tingkatan amal
yang dituntut dari seorang akh yang tulus adalah:
1. Perbaikan dirinya sendiri, sehingga menjadi orang yang kuat fisiknya, kokoh
ahlaknya, luas wawasannya, mampu mencari penghidupan, selamat akidahnya,
benar ibadahnya, pejuang bagi dirinya sendiri, penuh perhatian akan waktunya,
rapi urusannya, bermanfaat bagi orang lain. Itu semua harus dimiliki oleh masingmasing
al-akh.
2. Pembetukqan Keluarga Muslim, yaitu dengan mengkondisikan keluarga, agar
menghargai fikrahnya, menjaga etika Islam dalam setiap aktifitas kehidupan
rumah tangganya, memilih istri yang baik dan menjelaskan kepada hak dan
kewajibannya, mendidik anak-anak dan pembantunya dengan didikan yang baik,
serta membimbing mereka dengan prinsip-prinsip Islam.
3. Bimbingan masyarakat, yakni menyebarkan dakwah, memerangi perilaku yang
kotor dan mungkar, mendukung perilaku utama, amar ma’ruf, bersegera
mengerjakan kebaikan, menggiring opini umum untuk memahami fikrah
Islamiyah, dan mencelup praktek kehidupan dengannya terus menerus. Itu semua adalah kewajiban yang harus ditunaikan ol;eh setiap akh sebagai pribadi, juga
kewajiban bagi jamaah sebagai institusi yang dinamis.
4. Pembebasan Tanah Air dari setiap penguasa asing – Non Islam – baik secara
politik, ekonomi maupun moral.
5. Memperbaiki keadaan pemerintah, sehingga menjadi pemerintah Islam yang baik,
dengan begitu ia dapat memainkan perannya sebagai pelayan umat, dan pekerja
yang bekerja demi kemaslahatan umat. Pemerintah Islam adalah pemerintah yang
anggotanya terdiri dari kaum muslimin yang menunaikan kewajiban-kewajiban
Islam, tidak berterang-terangan dengan kemaksiatan, dan konsisten menerapkan
hukum-hukum serta ajaran Islam.
Tidak mengapa menggunakan orang-orang Non Muslim, jika keadaan dalam
keadaan darurat, asalkan bukan untuk posisi jabatan strategis. Tidak terlalu
penting mengenai bentuk dan nama jabatan itu, sepanjang sesuai dengan kaidah
umum dalam sistem undang-undang Islam, maka diperbolehakan.
Beberapa sifat yang dibutuhkan antara lain: rasa tanggung jawab, kasih sayang
kepada rakyat, adil terhadap semua orang, tidak tamak terhadap kekayaan Negara,
dan ekonomis dalam penggunaannya.
Beberapa kewajiban yang harius ditunaikan antara lain: menjaga keamanan,
menetapkan undang-undang, menyebarkan nilai-nilai ajaran, mempersiapkan
kekuatan, menjaga kesehatan, melindungi keamanan umum, mengembangkan
investasi dan menjaga kekayaan, mengokohkan mentalitas, dan menyebarkan
dakwah.
Beberapa haknya, tentu jika telah ditunaikan kewajibannya, antara lain: loyalitas,
dan ketaatan, pertolongan terhadap jiwa dan hartanya.
Apabila ia mengabaikan kewajibannya, maka berhak atasnya nasehat dan
bimbingan, lalu jika tidak ada perubahan, dapat diterapkan pemecatan dan
pengusiran. Tidak ada ketaatan kepada mahluk dalam bermaksiat kepada
Khaliqnya.
6. Usaha mempersiapkan seluruh asset negeri di dunia ini untuk kemaslahatan Islam;
dengan cara membebaskan seluruh negeri, membangun kejayaannya, menegakkan
peradabannya, dan menyatukan kata-katanya, sehingga dapat mengembalikan
kewajiban khilafah yang telah hilang, dan terwujudnya persatuan umat yang
diimpi-impikan bersama.
7. Penegakan kepemimpinan dunia dengan penyebaran dakwah Islam di seantero
negeri.
QS Al-Anfal : 39, “Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah[611] dan supaya
agama itu semata-mata untuk Allah[612]. jika mereka berhenti (dari kekafiran), Maka
Sesungguhnya Allah Maha melihat apa yang mereka kerjakan”.
[611] Maksudnya: gangguan-gangguan terhadap umat Islam dan agama Islam.
[612] Maksudnya: menurut An-Nasafi dan Al-Maraghi, tegaknya agama Islam dan sirnanya agama-agama
yang batil.
QS At-Taubah: 32,”Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan
mulut (ucapan- ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan
cahayaNya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.
QS Yusuf: 21. Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya.
Empat nomor terakhir wajib ditegakkan oleh Jamaah dan oleh setiap akh sebagai anggota
dalam jamaah itu.
Dijelaskan oleh Hasan Al-Banna, bahwa Gerakan Jamaah Ikhwanul Muslimin
(IM) memiliki tujuan pertama, yaitu membentuk individu muslim, dengan sarananya,
berupa murabbi (Pembina), manhaj (sistem), dan lingkungan yang sehat.
Tujuan kedua adalah terwujudnya rumah tangga muslim, dengan saranasarananya
antara lain: 1.Setiap akh harus memberikan perhatian yang besar terhadap
persoalan rumah tangganya; 2. Jamaah harus memberikan hak sewajarnya bagi aktifitas
wanita; 3. Setiap akh harus memiliki istri yang shalihah; 4. Setiap akh seyogyanya diikat
dengan anak-anaknya dan saudara-saudaranya.
Tujuan ketiga adalah terwujudnya masyarakat muslim. Ustadz Hasan Al-Banna
melihat, bahwa pelaksaan totalitas Islam amat sulit dilakukan tanpa memfokuskan
perhatian terlebih dahulu pada pembentukan masyarakat muslim. Pemerintah Islam tidak
akan tertegak di atas kehampaan.
Ustadz Hasan Al-Banna berkata,”Akan tetapi Ikhwan lebih sadar dan lebih
memahami untuk tidak memikul tanggung jawab pemerintahan dalam keadaan umat
seperti sekarang ini. Kita membeutuhkan waktu, agar prinsip-prinsip Ikhwan dapat
tersebar dan masyarakat belajar bagaimana mendahulukan kepentingan umum daripada
kepentingan pribadi”.
Tujuan keempat adalah menegakkan pemerintahan Islam di setiap negeri. Ustadz
Hasan Al-Banna menandaskan, bahwa pemerintahan Islam bukanlah merupakan tujuan
Ikhwan sebagai perwujudan atas ambisi para anggotanya. Tetapi tujuan Ikhwan adalah
ingin mewujudkan pemerintahan Islam, kapan pun ia terwujud, maka anggota Ikhwan
siap menjadi pasukan dan pembelanya, pembela undang-undang, pemerintahannya, dan
pemimpinnya, kapan pun dan dimana pun ia berada.
Tujuan kelima adalah terwujudnya negara Islam inti atau menurut redaksi Ustadz
Hasan Al-Banna adalah, “Negara yang memimpin negara-negara Islam lainnya, yang
menggabungkan semua umat islam, yang mengembalikan keagungannya, serta
mengembalikan tanah airnya yang telah hilang dan negerinya yang telah dirampas
orang”. Adapun sarana yang paling efektif untuk ini adalah dengan menegakkan sebuah
Negara Islam yang besar, yang memiliki kekuatan pengaruh dalam bidang politik,
ekonomi, dan teknologi di sebgaiab besdar wilayah bumi, atau di Negara yang memiliki
wilayah territorial yang luas. Namun demikian kita tetap berusaha, agar kesatuan dapat terwujud, dengan segala cara, di beberapa Negara yang telah didominasi oleh gerakan
Islam untuk menjadi cikal bakal lahirnya Negara inti dengan tugas-tugas sebagaimana
yang disebutkan oleh Ustadz Hasan Al-Banna di muka. Yang menyatukan umat Islam
sedunia di bawah naungan sebuah Negara Islam, sehingga setiap muslim di seluruh dunia
ini merasakan, bahwa ia adalah negaranya sendiri, yang padanyalah loyalitas dan
komitmen diberikan. Juga Negara itu harus melindungi dan menjaganya, di manapun ia
berada.
Tujuan Gerakan Jamaah Ikhwanul Muslimin (IM) yang keenam adalah
menegakkan Negara Islam yang tunggal atau menegakkan Negara kesatuan Islam yang
menghimpun seluruh Negara Islam yang tunduk di bawah satu pucuk pimpinan pusat dan
diketuai oleh seorang Imam. Itulah yang dilakukan Rasulullah SAW dan para khalifah
dalam memimpin dan membimbing umat. Adapun saranya, dengan melangkah di atas
mukadimah yang benar, yakni tegaknya kaidah-kaidah yang benar, yang dari sanalah
Islam di berbagai wilayah bertolak.
Tujuan Gerakan Jamaah Ikhwanul Muslimin (IM) yang ketujuh adalah
menegakkan Negara Islam internasional yang berkah dan rahmatNya menaungi semua
bangsa di dunia. Caranya yang kita pergunakan untuk itu – setelah menegakkan Negara
Islam internasional – adalah beraktifitas terus menerus yang sesuai dan layak untuk
memastikan, bahwa dunia akan menerima dakwah ini. Semua ini akan terjadi, Insya
Allah, karena Rasulullah SAW telah membawa kabar gembira ini kepada kita.
Dalam Risalah Ta’alimnya, Ustadz Hasan Al-Banna mengatakan,”Tahapan
dakwah ada tiga macam:
1. TA’RIF
Dakwah dilakukan dengan menyebarkan fikrah Islam di tengah masyarakat.
Adapun system dakwah untuk tahapan ini adalah system kelembagaan.
Urgensinya adalah kerja social bagai kepentingan umum, sedangkan medianya
adalah nasehat dan bimbingan sekali waktu, serta membangun berbagai tempat
yang berguna di waktu yang lain, juga berbagai media aktifitas lainnya.
2. TAKWIN
Dakwah ditegakkan dengan melakukan seleksi terhadap anasir positif untuk
memikul beban jihad dan untuk menghimpun berbagai bagian yang ada. Adapun sistem dakwah untuk tahapan ini bersifat tasawuf murni dalam tatanan ruhani dan
bersifat militer dalam tatanan opersional. Slogan untuk dua aspek ini adalah
perintah dan taat dengan tanpa keraguan. Semua katibah (nama satuan kelompok
para militer Ikhwan) yang ada kini adalah representasi dari tahapan ini dalam
kehidupan dakwahnya. Ia terhimpun dalam risalah manhaj yang lalu.
Dakwah pada tahapan ini bersifat khusus, tidak dapat dikerjakan oleh sesorang,
kecuali yang memiliki kesiapan yang benar untuk memikul beban jihad yang
panjang masanya dan berat tantangannya. Slogan utamanya dalam persiapan ini
adalah totalitas ketaatan.
3. TANFIDZ
Dakwah dalam tahapan ini adalah jihad, tanpa kenal sikap plin-plan, kerja terus
menerus untuk menggapai tujuan akhir, dan kesiapan menanggung cobaan dan
ujian yang tidak mungkin bersabar atasnya, kecuali orang-orang yang tulus.
Tidaklah dakwah ini meraih keberhasilan, kecuali dengan “ketaatan yang total”
juga. Untuk inilah shaf pertama Ikhwanul Muslimin (IM) berbaiat pada bulan
Rabi’ul Awwal 1359 H.
Dalam Risalah Ta’alimnya, Ustadz Hasan Al-Banna menjelaskan tentang batasan-batasan
bai’at yang dibutuhkan dewasa ini, adalah:
1. Bai’at untuk memahami Islam secara benar. Tanpa pemahaman yang benar ini,
aktifitas untuk atau dengan nama Islam tiudak akan pernah terjadi. Tanpa
pemahaman, langkah bersama menuju Islam tidak bias diwujudkan. Jika pun bias.
Maka ia hanya berada pada ruang lingkup yang sempit dan tidak dapat memenuhi
kebutuhan masa kini maupun masa mendatang.
2. Bai’at untuk berikhlas. Tanpa keikhlasan, amal apapun tidak akan diterima oleh
Allah SWT, tidak juga dapat bergerak di medan dakwah secara benar. Setelah itu,
shaf pun akan terlibas tanpa bekas.
3. Bai’at untuk beraktifitas, yang telah digariskan awal langkahnya dan telah jelas
tujuannya, yang memulai dari diri sendiri dan berakhir dengan penguasaan Islam
atas dunia seluruhnya. Ini merupakan kewajiban yang tidak seorang muslim pun
terlepas darinya.

4. Bai’at untuk melakukan jihad, yang banyak orang Islam lupa, bahwa ia adalah
neraca untuk menimbang Iman.
5. Bai’at untuk berkorban dengan segala yang dimiliki, demi meraih tujuan suci dan
sorga Allah SWT.
6. Bai’at untuk taat sesuai dengan tingkat kemampuannya.
7. Bai’at untuk tegar menghadapi segala kondisi di setiap waktu.
8. Bai’at untuk memberikan loyalitas total bagi dakwah ini dengan melepaskan diri
dari keterikatan kepada selain Allah SWT.
9. Bai’at untuk berukhuwah sebagai titik tolak.
10. Bai’at untuk tsiqah (memberikan kepercayaan) kepada pemimpin dan shafnya.
 
KEWAJIBAN-KEWAJIBAN SEORANG MUJAHID
Ustadz Hasan Al-Banna berkata,”Imammu kepada bai’at ini mengharuskanmu
menunaikan kewajiban-kewajiban berikut, sehingga engkau menjadi batubata yang kuat
bagi bangunan. Adapun KEWAJIBAN-KEWAJIBAN SEORANG MUJAHID sebagai
berikut:
1. Hendaklah engkau memiliki wirid harian dari Kitabullah tidak kurang dari
satu juz. Usahakanlah untuk mengkhatamkan Al-Qur’an dalam waktu tidak
lebih dari sebulan dan tidak kurang dari tiga hari.
2. Hendaklah engkau membaca Al-Qur’an dengan baik, memeprhatikannya
dengan seksama, dan merenungkan artinya.
3. Hendaklah engkau mengkaji Sirah Nabi dan sejarah para generasi salaf sesuai
dengan waktu yang tersedia. Buku yanfg dirasa mencukupi kebutuhan ini
minimal nadalah buku Hummatul Islam. Hendaklah engkau juga banyak
mebaca hadits Rasulullah SAW, minimal hafal 40 hadits, ditekankan untuk
menghafal Al-Arba’in An-Nawawiyah. Hendaklah engkau juga mengkaji
risalah tentang pokok-pokok aqidah dan cabang-cabang fiqih.
4. Hendaklah engkau bersegera melakukan general check up secara berkala atau
berobat, begitu penyakit terasa mengenaimu. Disamping itu perhatikanlah
factor-faktor penyebab kekuatan dan perlindungan tubuh, serta hindarilah
faktor-faktor penyebab lemahnya kesehatan.

5. Hendaklah engkau menjauhi sikap berlebihan dalam mengkonsumsi kopi, teh
dan minuman perangsang semisalnya. Janganlah engkau meminumnya,
kecuali dalam keadaan darurat dan Hendaklah engkau menghindarkan diri
sama sekali dari rokok.
6. Hendaklah engkau perhatikan urusan kebersihan dalam segala hal
menyangkut tempat tinggal, pakaian, makanan, badan, dan tempat kerja,
karena agama ini dibangun di atas dasar kebersihan.
7. Hendaklah engkau jujur dalam berkata dan jangan sekali-kali berdusta.
8. Hendaklah engkau menepati janji, janganlah mengingkarinya, bagaimanapun
kondisi yang engkau hadapi.
9. Hendaklah engkau menjadi seorang yang pemberani dan tahan uji;
Keberanian yang paling utama adalah terus terang dalam mengatakan
kebenaran, ketahanan menyimpan rahasia, berani mengakui kesalahan, adil
terhadap diri sendiri, dan dapat menguasainya dalam keadaan marah
sekalipun.
10. Hendaklah engkau senantiasa bersikap tenang dan terkesan serius. Namun
janganlah keseriusan itu menghalangimu dari canda yang benar, senyum dan
tawa.
11. Hendaklah engkau memiliki rasa malu yang kuat, berperasaan yang sensitive,
dan peka oleh kebaikan dan keburukan, yakni munculnya rasa bahagia untuk
yang pertama dan rasa yang tersiksa untuk yang kedua. Hendaklah engkau
juga bersikap rendah hati dengan tanpa menghinakan diri, tidak bersikap
taklid, dan tidak terlalu berlunak hati. Hendaklah engkau juga menuntut – dari
orang lain – yang lebih rendah dari martabatmu untuk mendapatkan
martabatmu yang sesungguhnya.
12. Hendaklah engkau bersikap adil dan benar dalam memutuskan suatu perkara
pada setiap situasi. Janganlah kemarahan melalaikanmu dari berbuat kebaikan,
janganlah mata keridhaan engkau pejamkan dari perilaku yang buruk,
janganlah permusuhan membuatmu lupa dari pengakuan jasa baik, dan
Hendaklah engkau berkata benar meskipun itu merugikanmu atau merugikan
orang yang paling dekat denganmu.

13. Hendaklah engkau menjadi pekerja keras dan terlatih dalam aktifitas sosial.
Hendaklah engkau merasa bahagia jika dapat mempersembahkan bakti untuk
orang lain, gemar membesuk orang sakit, membatu orang yang membutuhkan,
menanggung orang yang lemah, meringankan beban orang yang tertimpa
musibah meskipun hanya dengan kata-kata yang baik. Hendaklah engkau juga
senantiasa bersegera untuk berbuat kebaikan.
14. Hendaklah engkau berhati kasih, dermawan, toleran, pemaaf, lemah lembut
kepada manusia maupun binatang, berperilaku baik dalam berhubungan
dengan semua orang, menjaga etika-etika sosial Islam, menyayangi yang kecil
dan menghormati yang besar, memberi tempat kepada orang lain dalam
majelis, tidak memata-matai, tidak menggunjing, tidak mengumpat, meminta
izin jika masuk maupun keluar rumah dan lain-lain.
15. Hendaklah engkau pandai membaca dan menulis, memperbanyak muthala’ah
terhadap risalah Ikhwan, Koran, majalah, dan tulisan lainnya. Hendaklah
engkau bangun perpustakaan khusus, seberapapun ukurannya, konsentrasilah
terhadap spesifikasi keilmuan dan keahlianmu, jika engkau seorang spesialis;
dan kuasailah persoalan Islam secara umum, yang dengannya dapat
membangun persepsi yang baik untuk menjadi referensi bagi pemahaman
terhadap tuntutan fikrah.
16. Hendaklah engkau memiliki proyek usaha ekonomi, betapapun engkau
seorang kaya, utamakanlah proyek yang mandiri, betapapun kecilnya;
cukupkanlah dengan apa yang ada pada dirimu, betapapun tingginya kapasitas
keilmuanmu.
17. Janganlah engkau terlalu berharap untuk menjadi pegawai negeri dan
jadikanlah ia sebagai sesempit-sempit pintu rezeki, namun jangan pula engkau
tolak jika diberi peluang untuk itu. Janganlah engkau melepaskannya kecuali
jika benar-benar bertentangan dengan tugas-tugas dakwah.
18. Hendaklah engkau perhatikan penunaian tugas-tugasmu (bagaimana
kecermatan dan kualitasnya), jangan menipu, dan tepatilah kesepakatan.

19. Hendaklah engkau penuhi hakmu dengan baik, penuhi hak-hak orang lain
dengan sempurna, tanpa dikurangi dan dilebihkan, janganlah menunda-nunda
pekerjaan.
20. Hendaklah engkau menjauhkan diri dari judi dengan segala macamnya,
apapun maksud dibaliknya. Hendaklah engkau juga menjauhi mata
pencaharian yang haram, betapapun keuntungan besar yang ada di baliknya.
21. Hendaklah engkau menjauhkan diri dari riba dalam setiap aktivitasmu dan
suscikanlah ia sama sekali dari riba.
22. Hendaklah engkau memelihara kekayaan umat Islam secara umum dengan
mendorong berkembangnya pabrik-pabrik dan proyek-proyek ekonomi Islam.
Hendaklah engkau menjaga setiap keping mata uang, agar tidak jatuh ke
tangan orang non-Islam dalam keadaan bagaimanapun. Hendaklah engkau
tidak makan dan berpakaian kecuali produk negeri Islammu sendiri.
23. Hendaklah engkau memiliki kontribusi financial dalam dakwah, engkau
tunaikan kewajiban zakatmu, dan jadikan sebagian dari hartamu itu untuk
orang yang meminta dan orang yang kekurangan, betapapun kecil
penghasilanmu.
24. Hendaklah engkau menyimpan sebagian dari penghasilanmu untuk persediaan
masa-masa sulit, betapapun sedikit, dan jangan sekali-kali menyusahkan
dirimu untuk mengejar kesempurnaan.
25. Hendaklah engkau bekerja – semampu yang engkau lakukan – untuk
menghidupkan tradisi Islam dan mematikan tradisi asing dalam setiap aspek
kehidupanmu, misalnya ucapan salam, bahasa, sejarah, pakaian, perabot
rumah tangga, cara kerja dan istirahat, cara makan dan minum, cara datang
dan pergi, serta gaya melampiaskan rasa suka dan duka. Hendaklah engkau
menjaga sunnah dalam setiap aktifitas tersebut.
26. Hendaklah engkau memboikot peradilan setempat atau seluruh peradilan yang
tidak Islami, demikian juga gelanggang-gelanggang, penerbitan-penerbitan,
organisasi-organisasi, sekolah-sekolah dan segenap institusi yang tidak
mendukung fikrahmu secara total.

27. Hendaklah engkau senantiasa merasa diawasi oleh Allah, mengingat akhirat
dan bersiap-siap untuk menjemputnya, mengambil jalan pintas untuk menuju
ridha Allah dengan tekad yang kuat, serta mendekatkan diri kepada Allah
SWT, puasa tiga hari – minimal – setiap bulan, mempeerbanyak dzikir (hati
dan lisan), dan berusaha mengamalkan doa yang diajarkan pada setiap
kesempatan.
28. Hendaklah engkau bersuci dengan baik dan usahakan agar senantiasa dalam
keadaan berwudhu (suci) di sebagaian besar waktumu.
29. Hendaklah engkau melakukan shalat dengan baik dan senantiasa tepat waktu
dalam menunaikannya. Usahakan untuk senantiasa berjamaah di masjid jika
itu mungkin dilakukan.
30. Hendaklah engkau berpuasa Ramadhan dan berhaji dengan baik, jika engkau
mampu melakukannya. Kerjakanlah sekarang juga jika engaku telah mampu.
31. Hendaklah engkau senantaiasa menyertai dirimu dengan niat jihad dan cinta
mati syahid. Bresiaplah untuk itu kapan saja kesempatan untuk itu tiba.
32. Hendaklah engkau senantiasa memperbaharui shalat dan istighfarmu. Berhatihatilah
terhadap dosa kecil, aspalagi dosa besar. Sediakanlah – untuk dirimu –
beberapa saat sebelum tidur untuk menginstrospeksi diri terhadap apa-apa
yang telah engkau lakukan, yang baik maupun yang buruk. Perhatikan
waktumu, karena waktu adalah kehidupan itu sendiri. Janganlah engkau
pergunakan ia – sedikit pun – tanpa guna, dan janganlah engkau ceroboh
terhadap hal-hal yang subhat, agar tidak jatuh ke dalam kubangan yang
haram.
33. Hendaklah engkau berjuang meningkatkan kemampuanmu dengan sungguhsungguh,
agar engkau dapat menerima tongkat kepemimipinan. Hendaklah
engkau menundukkan pandanganmu, menekan emosimu, dan memotong
habis selera-selera rendah dari jiwamu. Bawalah ia hanya untuk menggapai
yang halal dan baik, serta hijabilah ia dari haram dalam keadaan
bagaimanapun.
34. Hendaklah engkau menjauh dari khamer dan seluruh makanan atau minuman
yang memabukkan sejauh-jauhnnya.

35. Hendaklah engkau menjauh dari pergaulan dengan orang jahat dan
persahabatan dengan orang yang rusak, serta jauhilah tempat-tempat maksiat.
36. Hendaklah engkau perangi tempat-tempat iseng, jangan sekali-kali
mendekatinya, serta jauhilah gaya hidup mewah dan bersantai-santai.
37. Hendaklah engkau mengetahui anggota katibahmu satu persatu dengan
pengetahuan yang lengkap, dan kenalkanlah dirimu kepada mereka dengan
selengkap-lengkapnya. Tunaikanlah hak-hak ukhuwah mereka dengan
seutuhnya; hak kasih sayang, penghargaan, pertolongan dan itsar. Hendaklah
engkau senantiasa hadir di majelis mereka, tidak absent kecuali karena udzur
darurat, dan pegang teguhlah sikap itsar dalam pergaulanmu dengan mereka.
38. Hendaklah engkau hindari hubungan dengan organisasi atau jamaah apapun,
sekiranya hubungan itu tidak membawa maslahat bagi fikrahmu, terutama jika
diperintahkan untuk itu.
39. Hendaklah engkau menyebarkan dakwahmu di manapun dan memberi
informasi kepada pemimpin tentang segala kondisi yang melingkupimu.
Janganlah engkau berbuat sesuatu yang berdampak strategis kecuali dengan
seizinnya.
40. Hendaklah engkau senantiasa mejalin hubungan, baik ruhani maupun ‘amali,
dengan Jamaah dan menempatkan dirimu sebagai ‘tentara yang berada di
tangsi yang tengah menanti instruksi komandan’.
Engkau dapat menghimpun prinsip-prinsip ini dalam lima slogan:
1. Allah ghayatuna Allah adalah tujuan kami
2. Ar-Rasul qudwatuna Rasul adalah teladan kami
3. Al-Qur’an syir’atuna AL-Qur’an adalah undang-undang kami
4. Al-Jihad sabiluna Jihad adalah jalan kami
5. Asy-Syhadah umniyyatuna Mati syahid adalah cita-cita kami.

URAIAN PELENGKAPPertama:
Beberapa kaidah yang sesuai dengan Tabiat Dakwah Kita dalam Manhaji Tsaqofah,
Ta’lim dan Tarbiyah :
1. Persoalan pertama yang harus diperhatikan dalam manhaj kita adalah, bahwa ia
harus selaras dengan dakwah dan harakah kita. Kita adalah harakah Islam modern
yang ingin melakukan pembaharuan Islam di suatu masa yang memiliki
spesifikasi tertentu, di samping, bahwa kita ingin mewujudkan tujuan-tujuan di
tingkat nasional maupun internasional. Kata “Islam” menunjukkan kita untuk
mengakomodasi semua prinsip tsaqafah Islam dan cabang-cabangnya. Kata
“modern” menuntut kita untuk mengakomodasikan wawasan kekinian dengan
tabiat dan spesifikasinya. Hal ini karena fatwa dikeluarkan berdasar waktu, tempat
dan situasi saat itu.
2. Suatu hal yang harus mendapat perhatian dalam manhaj kita adalah bahwa ia
harus memberikan kepada setiap muslim ketahanan moral. Agar terhindar dari
kesesatan dan ketergelinciran, di samping terhindar pula dari penyelewengan
pemikiran Islam atau pemikiran Jamaah.
3. Termasuk yang harus diperhatikan dalam manhaj kita adalah bahwa kita harus
meletakkan di tangan setiap muslim sebuah barometer yang dapat mengukur
segala sesuatu yang melingkupinya dengan standar Islam.
4. Salah satu yang harus diperhatikan dalam manhaj kita adalah bahwa persepsi
umum tentang ilmu pengetahuan dalam perspektif Islam. Ada beberapa cabang
ilmu yang diwajibkan dan merupakan fardhu’ain; ada yang studinya merupakan
fardhu’ain; ada yang dianjurkan bagi sebagian orang namun fardhu kifayah bagi
sebagian yang lain; ada cabang ilmu yang sunah hukumnya; ada yang hukumnya
mubah; ada lagi yang diharamkan dan dibenci. Pendalaman terhadap cabang ilmu
yang fardhu kifayah adalah sunah, bahkan adanya seorang pakar di setiap disiplin
ilmu merupakan fardhu kifayah.
5. Dalam tulisannya, Hasan Al-Banna menyebutkan beberapa peringkat keanggotan
dalam dakwah Ikhwan. Disebutkan, bahwa ia terdiri dari: Ikatan umum, ikatan
ukhuwah, ikatan amal, dan ikatan jihad. Yang telah terjalin dalam ikatan umum
disebut akh musa’id, yang terjalin dalam ikatan ukhuwah disebut akh muntasib,
yang terjalin dalam ikatan amal disebut akh ‘amil, dan yang terjalin dalam ikatan
jihad disebut akh mujahid. Setelah itu Ustadz Hasan Al-Banna berkata,”Kantor
pusat berhak memberi gelar-gelar kehormatan, antara lain: naqib dan naib untuk
masing-masing akh yang ada dalam ikatan amal dan jihad”.
6. Setelah – dalam kumpulan risalahnya – menyebut adanya sekumpulan persepsi
yang cacat tentang Islam di etngah masyarakat, Ustadz Hasan Al-Banna
berkata,”Persepsi beragam pada banyak orang tentang Islam yang satu,
menjadikan mereka berselisih secara nyata dalam dakwah Ikhwanul Muslimin
dan dalam cara pandang mereka”.
7. Ada sebagian masyarakat yang memahami Islam secara global, namun tidak
memahami rinciannya. Bahkan kadang-kadang memahami perincian Islam
dengan hawa nafsunya, misalnya, mereka mengimani bahwa Islam memiliki
prinsip keadilan dan persamaan. Namun mereka memahami kata “adil” dan
“sama” dengan standar hawa nafsunya, bukan dengan syariat Allah.
8. Yang harus juga diperhatikan dalam manhaj kita adalah agar dalam manhaj tidak
terdapat ruang yang memungkinkan masuknya kekufuran dan kesesatn, sehingga
merusak hati, jiwa dan pikiran kaum muslimin. Banyak masalah detail yang jika
tidak mendapat perhatian serius akan menyebabkan kehancuran dunia dan akhirat,
atau salh satu dari keduanya.
9. Komitmen kepada Islam pada gilirannya dapat mewujudkan berbagai nilai yang
dibutuhkan oleh setiap diri muslim dan jamaah Islam. Nilai-nilai ini kita namakan
karakter. Karakter-karakter inilah yang membedakan seorang muslim dan non
muslim, atau membedakan Jamaah Islam dengan komunitas Non Islam.
10. Pada diri Jamaah Ikhwanul Muslimin terdapat berbagai slogan, selain
pembahasan tentang akhlak dan etika dalam kehidupan. Beberapa slogan itu ialah:
a. Allah ghayatuna Allah adalah tujuan kami
b. Ar-Rasul qudwatuna Rasul adalah teladan kami
c. Al-Qur’an syir’atuna Al-Qur’an adalah undang-undang kami
d. Al-Jihad sabiluna Jihad adalah jalan kami
e. Asy-Syhadah umniyyatuna Mati syahid adalah puncak cita-cita kami.

11. Tidaklah sempurna KeIslaman seorang muslim, kecuali jika ia melakukan
beberapa hal sbb:
• Ikut serta dalam halaqah-halaqah ilmiah umum, karena padanya ada berkah
khusus;
• Ikut serta dalam halaqah-halaqah ilmiah khusus, karena ia mengantarkan
seseorang kepada pengetahaun yang terfokus;
• Senantiasa menginstrospeksi diri, karena seseorang tidak mungkin
mendapatkan kadar pengetahuan yang tinggi, kecuali memalui upaya pribadi
yang panjang dan terfokus.
12. Jamaah Islam harus memepunyai sistem. Sistem ini harus tegak di atas suatu
prinsip nilai, mempunyai perencanaan, dan program kerja, serta memiliki konsep
Tarbiyah dan Ta’lim yang saling berjalin dengan hal-hal di atas. Jamaah Islam
juga harus memiliki kaidah-kaidah yang dijadikan pijakan bagi semua anggota.
Semua itu harus mendapat perhatian utama dalam penyusunan manhaj, baik
manhaj Tarbiyah maupun Ta’limnya.
13. Di tubuh umat ini ada pejuang kebenaran yang tidak pernah terputus geraknya
walau sejenak pun. Rasulullah SAW bersabda,”Senantiasa ada kelompok dari
umatku yang memperjuangkan kebenaran, mereka tidak terpengaruh oleh pihak
yang merintanginya hingga hari kiamat.”
14. Kita adalah gerakan tajdidi (pembaru). Salah satu indikator tajdidi adalah bahwa
kita harus menghidupkan kembali seluruh ajaran Islam dan memperbarui
wawasan, tindakan, serta moralitas di setiap level.
15. Kita tidak boleh lupa, bahwa kita senantiasa berhadapan dengan dua aliran
pemikiran besar, yakni: kapitalisme dan sosialisme komunis. Kita juga tidak boleh
lupa, bahwa di antara keduanya sesungguhnya terjadi pertarungan hebat dalam hal
pemikiran. Pada saat yang sama kita – dan umat Islam pada umumnya – kurang
memiliki pengetahuan yang memadai tentangnya, sehingga tidak memiliki
imunitas yang baik.

Kedua:
Ustadz Hasan Al-Banna menyebutkan secara rinci 6 peringkat keanggotaan. Jumlah itu
dapat diringkas lagi hanaya menjadi lima poeringkat, yakni anshar, mujahidin, ‘amilin,
nuqaba’(para naqib) dan nuwwab (para naib).
Masing-masing peringkat itu seharusnya memiliki manhaj, karakteristik, dan pola
komitmennya sendiri. Meningkat atau tidaknya kualitas keanggotaan seseorang (atau
tetap tidaknya seseorang di luar barisan) tergantung pada kadar penguasaan manhaj,
karakteristik, dan pola komitmennya.
Ketiga:
Standar keberhasilan pada peringkat pertama dalam manhaj kita dan di awal perjalanan
keanggotaannya adalah pelaksanaan yang sempurna akan tuntutan iman, shalat, infaq dan
loyalitas secara penuh kepada jamaah, sesuai firman Allah:
QS Al-Maidah :55-56 Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang
beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah). Dan
Barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, Maka
Sesungguhnya pengikut (agama) Allah[423] Itulah yang pasti menang.
[423] Yaitu: orang-orang yang menjadikan Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman sebagai
penolongnya.
Standar keberhasilan pada peringkat kedua adalah terealisasinya secara penuh
Mahabbatullah, rendah hati kepada sesame mukmin, tegas terhadap orang-orang kafir,
dan jihad di jalkan Allah dengan tidak merasa takut atas celaan orang-orang yang
mencela sesuai firman Allah:.
QS Al-Maidah :54 Hai orang-orang yang beriman, Barangsiapa di antara kamu yang murtad dari
agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan
merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras
terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang
suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha
Luas (pemberian-Nya), lagi Maha mengetahui.
Standar keberhasilan pada peringkat jenjang naqib adalah terealisasinya nilai-nilai
peringkat sebelumnya diatambah luasnya ilmu pengetahuan dan terpenuhinya beberapa
sifat khusus bagi seorang naqib muslim, seperti lemah lembut, pemurah, serius, kasih
sayang sesama muslim, senang bermusyawarah, jujur, komitmen, wara’, bertanggung
jawab terhadap tugas-tugas yang dipikulkan dipundaknya, dan sifat-sifat lain yang
menjadi karakter pribadi seorang muslim. Kita tidak menuntut seorang muslim agar
bersih dari kesalahan sama sekali, tetapi kita menunut agar ia tidak mengulangi kesalahan
yang pernah dilakukannya. Oleh karena itu seorang naqib harus dapat mengambil
pelajaran dari kesalahan-kesalahan yang telah dibuatnya.